Kuras Stok Dunia, Jokowi Kobarkan Perang pada Illegal Fishing
TIMESINDONESIA, BANTUL – Presiden RI, Joko Widodo menegaskan jika Illegal, Unregulated, and Unreported (IUU) Fishing dampaknya sangat luar biasa, baik dari segi industri maupun lingkungan. Untuk itu ia menyatakan jika kasus pencurian ikan tersebut wajib diperangi.
"Praktek illegal fishing telah mengurangi stok ikan dunia sekitar 90,1%. Selain itu, illegal fishing terkait kejahatan lain, seperti penyelundupan barang dan penyelundupan narkoba dan pelanggaran terhadap peraturan perlindungan alam dan kebersihan," ujarnya saat membuka The 2ndInternational Symposium on Fisheries Crime, di Gedung Agung, Istana Kepresidenan Yogyakarta, Senin (10/10/2016) pagi.
Advertisement
Presiden juga mengingatkan jika IUU Fishing telah berkembang menjadi sangat serius dan terorganisir. Bila terus dibiarkan, presiden menyebut bumi ini akan terancam keberlanjutannya. Karena itu, Presiden menilai sangatlah penting untuk memeranginya dengan kolaborasi global.
Menurut presiden, dengan dampak negatif yang luar biasa itu, makin banyak negara dan institusi internasional yang kini sadar dan berusaha menghentikannya, termasuk Indonesia yang sudah bersikap serius dalam dua tahun terakhir melalui aksi penangkapan hingga penenggelaman 236 kapal pencuri ikan.
"Kita melihat makin banyak negara dan institusi internasional yang menyadari bahwa IUU Fishing adalah kejahatan transnasional yang dampaknya luar biasa, dampaknya mendunia. Dampak negatif tidak terbatas pada industri perikanan saja, namun juga mencakup masalah lingkungan," paparnya.
Meski demikian, presiden tetap meminta semua pihak tidak cepat berpuas diri. "Indonesia ingin terus belajar dari negara-negara lain dalam melawan IUU Fishing, sekaligus kita akan dengan senang hati berbagi pengalaman kepada negara-negara sahabat," imbuhnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Khoirul Anwar |
Publisher | : Dhian Mega |
Sumber | : Setkab |