Ekonomi

Rekor, Bulog Banyuwangi Serap 10 Ribu Ton Gabah di Awal Tahun

Selasa, 14 Maret 2017 - 16:04 | 23.04k
Kepala Sub Divre Bulog Banyuwangi, Raden Gunadharma, saat meninjau stok gabah. (Foto: Syamsul Arifin/TIMES Indonesia)
Kepala Sub Divre Bulog Banyuwangi, Raden Gunadharma, saat meninjau stok gabah. (Foto: Syamsul Arifin/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kepemimpinan Raden Gunadharma, menorehkan sejarah prestasi bagi kantor Sub Divre Bulog Banyuwangi. Yakni mampu melakukan penyerapan gabah petani sejak awal tahun. Bahkan jumlahnya terbilang cukup fantastis, sebanyak 10 ribu ton gabah lebih.

“Dalam sejarah Bulog Banyuwangi, ini belum pernah terjadi, ini yang pertama,” ucap Kepala Sub Divre Bulog Banyuwangi, Raden Gunadharma, Selasa (14/3/2017).

Padahal, tahun-tahun sebelumnya, Bulog Bumi Blambangan baru bisa menyerap gabah petani pada bulan April atau Mei. Kabulog yang akrab disapa Awang ini mengatakan, penyerapan gabah diawal tahun kali merupakan imbas program Luas Tambah Tanam (LTT) yang diluncurkan pemerintah.

Dengan keberhasilan ini, hampir bisa dipastikan penyerapan gabah petani tahun 2017 bisa lebih maksimal. Apalagi, Bulog bersama Dinas Pertanian, Kantor Ketahanan Pangan dan Kodim 0825 Banyuwangi, kini telah menerapkan 4 zona penyerapan gabah di Kabupaten setempat. Lebih istimewa, setiap zona bisa langsung melakukan transaksi dengan petani.

“Jadi setiap zona memiliki rencana kerja masing-masing dan mereka langsung kita bekali amunisi, sehingga saat ada panen bisa langsung beli dan bayar ditempat,” tegas KaSub Divre Bulog yang juga anggota Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Banyuwangi ini.

Dia mengakui, dalam praktek dilapangan, penyerapan gabah petani memang kerap terganjal para tengkulak. Namun, guna meminimalisir, Bulog bersama instansi terkait akan terus melakukan sosialisasi kepada para petani. Terutama dalam menyampaikan bahwa petani akan mendapat banyak keuntungan saat menjual hasil panen ke Bulog.

Mulai dengan tetap mendapat harga bagus Rp 3700 perkilo gram saat kondisi panenan sedang buruk, kadar air 30 persen dan kotoran 15 persen. Hingga akan mendapat prioritas pemerintah dalam pemberian subsidi pertanian.

Sebelumnya, Komandan Kodim 0825 Banyuwangi, Letkol (Inf) Roby Bulan menyampaikan, target penyerapan gabah petani Kabupaten Banyuwangi, di tahun 2017 sebanyak 105 ribu ton gabah.

Atau setara 85 ribu ton beras. Dengan telah menyerap 10 ribu ton gabah lebih, per bulan Maret 2017, berarti Banyuwangi sudah mengumpulkan 12 persen dari target.

“Saat ini, stok hasil serap gabah dan beras petani di Banyuwangi, sudah mencapai 12 persen,” katanya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Yatimul Ainun
Publisher : Sely Novita

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES