Ekonomi

Stok Terbatas, Harga Telur Melonjak

Kamis, 04 Mei 2017 - 11:29 | 29.38k
Peternak ayam petelur Nyoman Parwati mengambil telur dari dalam kandang, kamis (4/5/2017).(Foto Khadafi/Times Indonesia)
Peternak ayam petelur Nyoman Parwati mengambil telur dari dalam kandang, kamis (4/5/2017).(Foto Khadafi/Times Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Harga telur ayam di Denpasar sempat turun drastis hingga Rp 24 ribu per kerat (24 butir). Namun saat ini, harga telur mulai merangkak naik. 

Kenaikan harga telur mulai dirasakan dalam satu minggu terakhir. Kenaikan harga telur ini disebabkan karena stok yang terbatas dan permintaan yang tinggi menjelang bulan puasa.

Advertisement

Peternak ayam petelur Nyoman Parwati yang ditemui TIMES Indonesia mengatakan, harga telur naik dalam satu pekan terakhir. 

Telur kecil saat ini dijual dengan harga Rp. 27 ribu per kerat dari sebelumnya Rp 24 ribu per kerat. Sedangkan telur yang besar sebelumnya hanya Rp 27 ribu per kerat kini naik menjadi Rp 31 ribu.

Menurut Parwati permintaan akan telur ayam dari luar Bali mulai banyak sedangkan pasokan menipis. Hal tersebut membuat harga telur naik. 

“Pedagang membeli di sini dan mengirimkan ke luar Bali," ucap Parwati, yang sehari bisa menjual telur hingga 100-150 kerat, Kamis (04/05/2017)

Sementara seorang pedagang telur di Pasar Badung Eks Tiara Grosir, Gusde mengatakan, naiknya harga telur ayam dikarenakan pasokan yang mulai menipis, dikarenakan banyak telur yang dikirim ke luar Bali.

Selain itu, kebanyakan ayam petelur pada peternak sudah mulai tua, sehingga produksinya berkurang yang menyebabkan pasokan kian menipis. 

Gusde menambahkan, permintaan telur ayam sangat tinggi jelang puasa karena dibutuhkan produsen kue lebaran. Namun, untuk tingkat eceran, harga telur yang tinggi membuat jumlah pembeli berkurang.

"Harganya sudah mahal, pembeli sepi," ucapnya. 

Ia menyebutkan, harga telur ayam ras ke konsumen mencapai Rp 33 ribu hingga Rp 34 ribu per kerat dari sebelumnya hanya Rp 30 ribu. 

Pedagang lainnya, Komang Elis, menambahkan, telur ayam ras secara eceran dijual dengan harga Rp 1.200 hingga Rp 1.300 per butir tergantung ukuran.

Menurut Elis akibat kenaikan harga telur tersebut, penjualan di tempatnya mengalami penurunan. Pada saat penjualan ramai, biasanya ia mampu menjual hingga 50 kerat per hari saat ini hanya  30 kerat telur ayam yang mampu dijualnya.

“Pembeli banyak yang mengeluh harga telur naik meskipun naiknya tidak signifikan tapi sangat berpengaruh sekali," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Sukmana

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES