Kelinci, Dagingnya Lezat, Ternaknya di Magetan, Keuntungannya Menggiurkan

TIMESINDONESIA, MAGETAN – Peluang usaha ternak kelinci di Kabupaten Magetan tergolong menjanjikan. Pasalnya, permintaan daging kelinci relatif tinggi persaingan belum begitu ketat.
"Untuk ternak kelinci prospeknya ke depannya sangat bagus," jelas Sukarni, Ketua Peternak Kelinci Sritanjung di Desa Tanjungsari, Kecamatan Panekan, Magetan, kepada TIMES Indonesia, Kamis (6/12/2018).
Advertisement
Menurutnya, beternak kelinci merupakan salah satu penunjang ekonomi. Mengingat, sate kelinci menjadi salah satu menu favorit yang paling dicari para wisatawan.
"Kadang saya juga mendapat pesanan menu serba dari daging kelinci, seperti sate, rica-rica, bakso, dan lainnya. Karena dagingnya sangat nikmat, tinggi protein, tidak amis serta rendah lemak sehingga banyak orang yang menyukainya," paparnya.
Sukarni mengungkapkan, kelinci memiliki keunggulan dalam kemampuan reproduksinya yang sangat cepat dan melahirkan dengan jumlah cukup banyak. Hal ini yang membuat bisnis kelinci menjadi salah satu pilihan warga sebagai tambahan penghasilan dengan modal yang sangat kecil.
"Kelinci beranak banyak, menguntungkan, jadi warga di sini banyak yang beternak kelinci," terangnya.
Sementara itu, kelinci juga mempunyai bermacam-macam jenis, di antaranya Bligon, Rex, Flemish Giant, dan sebagainya.
"Jenis yang paling banyak sementara masih kelinci bligon karena bentuk tubuhnya besar, kalau yang paling banyak dicari jenis kelinci rex untuk pedaging, dalam kondisi hidup kelinci tersebut perkilonya rata-rata harganya mencapai hingga Rp38 ribu, sedangkan harga indukan sekitar Rp300 ribu," ungkapnya.
Bupati Magetan, Suprawoto saat bertandang ke Desa Tanjungsari menuturkan, kelinci termasuk salah satu potensi yang perlu dikembangkan. Diharapkan, ke depannya dapat menjadi salah satu ikon di Kabupaten Magetan.
"Beternak kelinci ini tidak kalah menariknya dari segi hasil, ambil contoh misal harga seekor kelinci indukan harganya mencapai Rp400 ribu, selanjutnya kelinci anakan berumur satu bulan harganya juga sudah sampai Rp 80 ribu, sedangkan umur tiga bulan sudah menjadi pedaging harganya mencapai Rp 300 ribu," kata Bupati Magetan.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Sholihin Nur |
Sumber | : TIMES Magetan |