Ekonomi

BAKTI Akan Rampungkan Penyediaan 4000 BTS pada 2020

Senin, 22 Juli 2019 - 21:52 | 90.90k
ILUSTRASI - Tower BTS. (FOTO: Istimewa)
ILUSTRASI - Tower BTS. (FOTO: Istimewa)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI), berencana menghadirkan 4000 Base Transceiver Station (BTS) yang ditargetkan rampung pada tahun depan.

Dalam Rapat Kerja Komisi I DPR RI dengan Menkominfo RI yang digelar hari ini, Senin (22/7/2019), Direktur Utama BAKTI Anang Latif menjelaskan bagaimana teknis pelaksanaan yang dilakukan guna melancarkan program penyediaan satelit kapasitas tinggi milik pemerintah tersebut.

"Berawal dari konsolidasi kami dengan operator, kami mengidentifikasi lokasi mana saja yang menjadi tanggung jawab operator komersial dalam hal ini operator seluler dan (lokasi) mana yang menurut mereka tidak akan dikembangkan, karena dengan alasan bisnis," ujar Anang di Komplek Senayan, Jakarta Pusat.

Anang menyebut, pihaknya mengidentifikasi sedikitnya 9000 lebih lokasi pembangunan berdasarkan peta desa digital yang dipunyai BAKTI.

"Namun demikin kami akan fokus pada desa-desa yang teridentifikasi melalui peta ini yang ada populasinya, ada sekitar 5000 desa yang menjadi target utama kami dalam konteks pengembangan jaringan seluler," jelasnya.

Adapun dalam dua tahun terakhir sebutnya, sebanyak 1000 lokasi diantaranya sudah berhasil dikembangkan. Sedangkan sisanya, BAKTI menargetkan akan selesai pada tahun depan.

"1000 di (tahun) 2019, 3000 di 2020," tutur Anang.

Untuk skema pembangunan infrastruktur, BAKTI memfokuskan lokasinya pada daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) dengan melibatkan sejumlah stakeholder. Di mana mereka akan menyiapkan infrastruktur pasif semisal tower dan juga listrik.

"Karena jaringan seluler ini membutuhkan listrik yang beroperasi 24/7 tanpa terputus, itulah kenapa ketersediaan listrik menjadi penting," tuturnya dalam rapat yang turut dihadiri Menkominfo Rudiantara.

Lebih lanjut, hal yang tidak kalah penting dalam mewujudkan program 4000 BTS oleh BAKTI ini adalah ketersediaan lahan. Anang mengaku pihaknya kesulitan mendapatkan lahan tanpa adanya dukungan dari Pemerintah Daerah dan Desa setempat. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Jakarta

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES