Probolinggo akan Ekspor 55 Ton Bawang Merah ke Thailand

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Bawang merah di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, siap diekspor ke Thailand. Rencananya 55 ton komoditas andalan ini akan diberangkatkan Sabtu (3/8/2019) dari pasar bawang Kecamatan Dringu.
Pelepasan dan launching ekspor perdana bawang merah biru lancor tahun 2019 ini bekerja sama dengan PT Cipta Makmur Sentosa, sebuah perusahaan yang bergerak dalam perdagangan ekspor-impor khusus komoditas bawang merah dan bawang putih.
Advertisement
Sebelum pelepasan ekspor bawang merah, pada Jumat (2/8/2019), sejumlah pihak terkait bersama Pemkab Probolinggo menggelar audiensi.
Direktur Utama PT Cipta Makmur Sentosa, Sri Pujiwanti menjelaskan, untuk tahap pertama pada launching perdana pekan ini pihaknya menyiapkan 55 ton untuk dikirim ke Thailand. Pada pekan selanjutnya, dijadwalkan pengiriman sebanyak 135 ton atau kurang lebih empat kontainer.
"Dan seterusnya sampai memenuhi kuota ekspor kami di tahun 2019 ini,” lanjut Sri Pujiwanti saat audiensi.
Ia menuturkan, selama dua tahun ini pihaknya memang selalu mengandalkan varietas bawang merah biru lancor untuk memenuhi standar permintaan importir negara luar. Menurutnya, kualitas biru lancor keluaran Kabupaten Probolinggo memang juara jika diadu dengan varietas bawang merah daerah lainnya.
Pada tahun 2018 lalu, kuota ekspor ke Vietnam dan Myanmar mencapai total 282 ton. Ia berharap pada tahun ini bisa melebihi kuota tersebut.
"Oleh karena itu support dan fasilitasi koordinasi perijinan antarpemangku pemerintahan, untuk kelancaran proses ekspor kali ini sangat kami harapkan,” ujarnya.
Sementara itu, Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan Kabupaten Probolinggo, M. Sidik Widjanarko mengungkapkan, bawang kualitas dan keunggulan bawang merah varietas Biru Lancor memang telah booming sejak tahun 2010.
"Tidak heran jika omzet harian pasar bawang merah Dringu mencapai 1 milyar lebih per hari untuk pengiriman ke luar daerah Jawa Timur, luar pulau Jawa dan untuk keperluan pengiriman di dalam Jawa Timur saja," kata dia.
Dengan adanya kegiatan ekspor ini, kata dia, eksportir ini lebih berpihak kepada petani dalam rangka membantu menyejahterakan para petani bawang merah di Kabupaten Probolinggo. "Dengan jalan mengupayakan untuk menyerap bawang merah pada saat on season (panen raya) dengan harga standar, karena tren harga pada saat panen raya adalah turun,” ujar Sidik. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |
Sumber | : TIMES Probolinggo |