Ekonomi

Luar Biasa! Panen Padi Varietas Brang Biji di Kabupaten Malang Capai 14,4 Ton Per Hektar

Kamis, 21 November 2019 - 15:16 | 171.73k
Bupati Malang, Drs HM Sanusi MM bersama Kepala Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Ditjen Tanaman Pangan Kementan RI, Ir Warjito MSi dan Dandim 0818, Letkol Inf Ferry Muzzawwad saat panen padi brang biji.
Bupati Malang, Drs HM Sanusi MM bersama Kepala Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Ditjen Tanaman Pangan Kementan RI, Ir Warjito MSi dan Dandim 0818, Letkol Inf Ferry Muzzawwad saat panen padi brang biji.
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MATARAM – Pengembangan padi varietas Brang Biji di Kabupaten Malang dinilai sangat memuaskan. Ini terbukti dengan hasil panen 14,4 ton per hektar pada panen keempat.

Simbolis panen ke 4 padi varietas Brang Biji dilakukan Kepala Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Ditjen Tanaman Pangan Kementan RI, Ir Warjito MSi di area lahan pertanian Banjararum, Singosari, Kamis (21/11/2019).

Advertisement

Hadir dalam panen raya tersebut, Bupati Malang, Drs HM Sanusi MM, Dandim 0818 Kabupaten Malang-Batu, Letkol Inf Ferry Muzzawwad dan Kepala DTPHP Kabupaten Malang, Budiar.

Bupati Malang, Drs HM Sanusi MM mengapresiasi panen ke 4 padi varietas Brang Biji. "Padi varietas Brang Biji ini merupakan hasil studi banding saya ke Tiongkok beberapa waktu lalu. Hasil panennya hari ini sangat memuaskan," ujarnya kepada TIMES Indonesia.

Dia menjelaskan, padi varietas Brang Biji merupakan jenis hibrida. "Artinya, bebas bahan kimia dan pestisida. Karena seluruhnya menggunakan pupuk organik," terangnya.

Edisi-selasa19--November-2019-sanusib3d3b35a84b43b44.jpg

Maka dari itu, Bupati menginstruksikan kepada DTPHP Kabupaten Malang akan semakin gencar mengembangkan varietas padi jenis tersebut. "Targetnya semua kecamatan mengembangkan padi dengan varietas ini," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala DTPHP Kabupaten Malang, Dr Ir Budiar MSi mengatakan, pada panen ke 4 brang biji, produktivitasnya mencapai 14,4 ton per hektar. Sedangkan untuk padi lokal kata dia, maksimal panennya hanya 8 ton per hektar.

"Dari pertama kali panen, varietas padi brang biji menghasilkan produktivitas sebesar 10 ton. Kemudian meningkat hingga panen ke 4 ini sebesar 14,4 ton per hektar," ungkapnya.

Bupati memastikan, padi varietas Brang Biji akan terus dikembangkan di Kabupaten Malang, dalam rangka upaya meningkatkan produktivitas padi untuk mendukung program pemerintah pusat yakni ketahan pangan dan swasembada beras. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Malang

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES