Ekonomi

Kopontren Al-Inayah Dukung OPOP Jatim Wujudkan Kemandirian Ekonomi

Jumat, 17 Januari 2020 - 17:52 | 90.14k
Pembukaan Kopontren Al-Inayah di Pasuruan, Jumat (17/1/2020). (Foto: Istimewa)
Pembukaan Kopontren Al-Inayah di Pasuruan, Jumat (17/1/2020). (Foto: Istimewa)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Pondok Pesantren Al-Inayah Purwosari  Pasuruan didampingi Program One Pesantren One Product (OPOP) Jawa Timur resmi memilki Kopontren Al-Inayah yang telah berbadan hukum.

Salah satu unit usaha yang dimiliki Kopontren Al-Inayah adalah minimarket. Melalui kopontren inilah produk unggulan pesantren dapat tercipta dan menjadi badan usaha sekaligus sarana kemandirian lembaga pesantren. 

Advertisement

Kopontren-Al-Inayah-2.jpg

“Kebetulan ini adalah persemian kopontren yang awalnya hanya sebuah usaha toko, kemudian kita tingkatkan lebih baik lagi untuk melayani santri dan masyarakat," ungkap KH Ali Zainal Abidin selaku pengasuh. 

Sebagai bagian dari OPOP tentunya koperasi pesantren ini juga telah memilki produk. 

"Kita punya nugget lele ada bakso lele dan semoga kedepan kita bisa melakukan yang lebih baik lagi,” ungkap sang kiai menambahkan. 

Kopontren merupakan jalan untuk membangkitan kemandirian ekonomi pesantren dan gairah kewirausahaan santri di Jawa Timur. 

Muhammad Ghofirin selaku Sekretaris Umum OPOP Jawa Timur menyatakan OPOP Jawa Timur terdiri dari tiga pilar yaitu Santripreneur (pemberdayaan santri di dalam pesantren), Pesantrenpreneur (kemandirian lembaga pesantren) dan Sosiopreneur (Pemberdayaan Santri Alumni). 

“Pada pilar kedua, pilar pesantrenpreneur, sebuah Pondok Pesantren kita dorong untuk memiliki Koperasi pondok pesantren yang berbadan hukum," ungkapnya. 

Selain memberikan dorongan, OPOP juga akan mendampingi manajemen koperasi yang telah berbadan hukum tersebut dalam berbagai hal seperti bidang SDM, produksi, pemasaran, kelembagaan dan pembiayaan. 

Melihat potensi yang dimiliki pesantren ini M. Ghofirin menyatakan optimistis. 

“OPOP Jawa Timur Optimis Al Inayah kedepan akan semakin berjaya.  Program pemberdayaan santri, pesantren dan alumninya akan berjalan dengan baik”.

Perlu diketahui bahwa bahan baku produk olahan lele yang dimiliki Kopontren Al-Inayah adalah ikan hasil budidaya sendiri. Ikan lele yang dihasilkan tidak dijual secara langsung namun diolah menjadi sebuah produk yang siap edar dengan kemasan apik. Hal ini menjadi sebuah solusi berternak ikan lele yang hampir selalu merugi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Surabaya

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES