Hasil Menjanjikan, Usaha Budidaya Tanaman Porang di Ngawi Mulai Dilirik

TIMESINDONESIA, NGAWI – Tanaman porang kini mulai banyak dibudidayakan di Ngawi. Porang menarik perhatian para pengusaha agribisnis karena hasilnya menjanjikan. Permintaan umbi porang cukup tinggi baik di dalam negeri maupun luar negeri.
"Satu kilogram porang harganya Rp 10-25 ribu. Kalau dalam bentuk irisan kering bisa sampai Rp 75-90 ribu per kilogram," ungkap Podo Prastyoanto, salah seorang pengusaha budidaya porang di Ngawi, Senin (3/2/2020).
Advertisement
Menurut Podo, umbi porang banyak diekspor ke Jepang. Di Negeri Sakura itu, porang dijadikan bahan makanan dan kosmetik. Tingginya permintaan pasar menyebabkan bibit tanaman ini banyak dicari. Bibit porang yang biasa disebut katak juga bisa dijual dengan harga tinggi.
Katak porang adalah buah yang tumbuh di antara batang tanaman porang. Katak sendiri bisa dijadikan bibit tanaman porang. Harga per kilogramnya bisa tembus Rp 150-250 ribu.
"Satu kilogram biasanya berisi 150-160 biji. Bila ditanam selama 2 tahun mendapat 2 kali panen, umbi dan katak,” jelas Podo.
Podo mengaku menggeluti budidaya porang sejak 2017 lalu. Saat ini, dia mampu menyediakan 2 ton porang perhari untuk dikirim ke wilayah Sumatra, Kalimantan, Surabaya, dan Malang serta daerah lain di Indonesia.
"Sementara masih melayani permintaan dalam negeri. Untuk ekspor belum berani karena lahan porang di Ngawi belum banyak," kata Podo.
Di Ngawi, budidaya tanaman porang sudah dilakukan beberapa pengusaha. Bahkan mereka sudah membentuk grup di media sosial. Anggota grup cukup banyak baik pengusaha pemula maupun yang sudah lama menggeluti budidaya porang. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dody Bayu Prasetyo |
Publisher | : Rizal Dani |