Eastern Park Residence Geliatkan Ekonomi dan Investasi Kawasan Surabaya Timur

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Permintaan masyarakat terhadap hunian makin meningkat. Namun sepertinya pemerintah belum mampu sepenuhnya mencukupi kebutuhan dasar itu. Melihat peluang tersebut, PT Taman Timur Regensi turut berkontribusi menghadirkan hunian melalui proyek Eastern Park Residence.
Lokasinya cukup strategis. Terletak sangat dekat dengan Jalan Lingkar Luar Timur (JLLT) penghubung Surabaya dari sisi utara, mulai Pelabuhan di Perak, melewati Pakuwon City, Eastern Park Residence hingga Bandara Juanda.
Advertisement
Sebab kawasan ini diyakini masih akan terus berkembang. Dalam radius 4 kilometer dari Eastern Park Residence, segala kebutuhan dapat terjangkau secara mudah. Mulai fasilitas pendidikan, bisnis, perdagangan, pusat perbelanjaan, kuliner lokal maupun internasional, entertainment, ekowisata, fasilitas kesehatan, kantor pemerintah, hingga tempat ibadah.
Luas lahan Eastern Park Residence sekitar 3,4 hektar. Terdiri dari 324 unit rumah dan ruko. Rinciannya, 52 Ruko dan 272 rumah tinggal. Harga yang ditawarkan beragam, paling murah mulai Rp 700 juta-Rp 1 miliar.
Direktur PT Taman Timur Regensi, Michael Soesanto, mengatakan apabila JLLT selesai, diprediksi harga tanah di sekitarnya naik drastis. Seperti MERR (Middle East Ring Road) atau Jalan Dr Ir H Soekarno yang pada 2013-2015 naik hingga tiga kali lipat hanya dalam 2 tahun saja.
Eastern Park Residence sengaja dibangun untuk menyasar kaum milenial, yang ingin dimanjakan dengan hunian One Gate System yang terpadu, private, aman dan nyaman, namun juga memiliki fasilitas pendukung yang lengkap, seperti tempat olahraga, meeting room, dan komersial area dimana semua kebutuhan sehari-hari, mulai dari apotek, laundry, minimart, kafe, dan restoran bisa diakses tepat di depan gate cluster.
“Proyek ini kami kembangkan karena kami tahu bahwa kebutuhan rumah tinggal di Surabaya timur cukup tinggi, namun belum ada developer yang secara cermat mampu benar-benar memenuhi kebutuhan kaum milenial,” ungkap Michael, Senin (17/2/2020).
Apalagi kaum milenial sudah semakin modern. Mereka juga pandai membedakan mana proyek rumah yang ala kadarnya dengan proyek yang benar-benar bagus. Inilah yang menjadi pertimbangan Eastern Park Residence menjatuhkan pilihannya pada rumah konsep minimalis kontemporer dua lantai dengan kualitas terbaik di kelasnya.
"Market Surabaya saya rasa lebih memilih landed karena harganya terjangkau. Bangunan spesial lebih terjangkau karena di Surabaya belum ada seperti ini," sambungnya.
Menurut Michael, keberadaan proyek ini tentu saja berdampak positif bagi pengembangan wilayah, menggeliatkan ekonomi dan investasi di kawasan Surabaya Timur.
“Tentu saja properti di kawasan Keputih akan meningkat drastis harganya, diiikuti perkembangan ekonomi dan lapangan pekerjaan baru akan semakin berkembang,” kata dia.
Eastern Park mencatat 1100 NUP melalui kerjasama dengan beberapa agen properti. Target market milenial karena desain rumah minimalis. Melihat total unit 324 dengan angka NUP tinggi, Michael optimistis proyek akan terjual habis. Pihaknya berjasama dengan semua bank. Skema pembayaran mulai tunai, in house dan KPR.
"Mengenai skema pembayaran realisasi proyek DP dicicil dua tahun selanjutnya serah terima. Launching pada 20 Februari," tambah Michael.
Saat ini bila malam tiba, lingkungan di Eastern Park Residence sudah terlihat sangat padat dan ramai. Kafe-kafe maupun tempat makan baru banyak bermunculan, rata-rata semuanya dipenuhi pelanggan hingga larut malam. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Rizal Dani |
Sumber | : TIMES Surabaya |