
TIMESINDONESIA, PONOROGO – Banyak sekali ragam usaha sederhana rumahan, yang menciptakan lapangan kerja baru dengan penghasilan yang fantastis. Salah satunya kerajinan anyaman tas plastik di Desa Bangsalan Sambit, Ponorogo, Jawa Timur. Kerajinan tas anyam tersebut ramah lingkungan karena memanfaatkan rotan plastik pabrikan hasil daur ulang limbah plastik.
Siti Saropah (60) kepada TIMES Indonesia menjelaskan, usaha miliknya dirintis sejak tahun 2000. Saat itu dia menjadi buruh anyam tas dengan upah Rp 1.500 per buah. Siti kemudian menggunakan waktu luangnya untuk menganyam. Dalan sehari rata-rata menyelesaikan 5 tas.
Advertisement
"Pengayaman di rumah ketika waktu luanga saja, ada 14(orang) buruh anyam di lingkungan sini," kata Siti.
Pengembangan usaha muncul pada 2016 silam. Anak Siti, Masruroh (36) memodifikasi motif, bentuk tas dan membidik pasar souvenir lewat market place. Sejak saat itulah, Siti kemudian mandiri menjalankan usaha.
"Branding dengan kesan wah, stye dengan kombinasi warna elegant serta bentuk tas mungil," kata Masruroh menjelaskan.
Hasil inovasinya akirnya mulai dipasarkan di media sosial, dan mampu menembus Jakarta, Bandung, Tanggerang, Bali dan kota lainnya. Dari Bali tas anyamannya dikirim ke negara Korea, Singapura, bahkan Eropa dan Amerika. Rata-rata, Siti dan Masruroh menjual sekitar 700an buah tas anyaman dengan penghasilan kotor Rp 10an juta per bulan.
"Kendala dalam ekspor adalah pengirimanya terlalu mahal, saya hanya mengandalkan market Kota Bali," ungkap Masruroh.
Seiring dengan jumlah pemesan yang terus bertambah dan pemasukan yang besar, Siti dan Masruroh mulai memikirkan kesejahteraah buruh anyam tas. Upah anyam sebuah naik drastis hingga Rp35 ribu jika tingkat kesulitannya tinggi. "Kami kewalahan juga, karena bahanya dari pabrik berbeda-beda kadang kurang lentur, kadang warnanya pudar, pekerja juga masih kurang," ucapnya mengenai kendala produksi tas anyam. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |
Sumber | : TIMES Ponorogo |