Ekonomi

Kampung Ondomohen, Kampung Percontohan Pengolahan Sampah Berbasis Teknologi

Senin, 09 Maret 2020 - 21:15 | 238.77k
Musmuliono fasilitator lingkungan Ketabang (kiri), Linda Novanti Camat Genteng (tengah), dan Bram Dortmans Konsultan Project Foward dalam acara launching  teknologi BSF di Ondohomen, Senin (9/3/2020)
Musmuliono fasilitator lingkungan Ketabang (kiri), Linda Novanti Camat Genteng (tengah), dan Bram Dortmans Konsultan Project Foward dalam acara launching teknologi BSF di Ondohomen, Senin (9/3/2020)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYAKampung Ondomohen akan menjadi kampung percontohan pengolahan sampah berbasis teknologi BSF (Black Soldier Fly) atau Larva Lalat Hitam. Penggunaan larva Black Soldier Fly (BSF) terbukti sangat efektif untuk pengolahan sampah dapur rumah tangga, seperti sisa makanan, bagian sayur yang dibuang, atau jenis sampah organik lainnya. 

Caranya pun cukup mudah, bisa dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga. Konsepnya seperti beternak larva. "Jadi larva hanya perlu diletakkan di dalam wadah pembuangan sampah khusus organik, secara langsung larva akan memakan sampah tersebut," jelas Bram Dortmans yang merupakan Project Manager dan Konsultan Project Forward.

Advertisement

Kampung-Ondomohen.jpg

Setelah 12 hari larva siap untuk dipanen dan diolah menjadi pakan ternak (ikan dan unggas), sementara residu yang tersisa dapat digunakan sebagai pupuk kompos.

Edisi-Senin-arang-briket-2020.jpg

Program pengelolaan sampah BSF ini merupakan hasil kerjasama antara DKRTH Surabaya bersama Project Forward milik Pemerintah Swiss & Kementerian PUPR. 

Kampung-Ondomohen-2.jpg

Kegiatan launching program BSF di Kampung Ondomohen dihadiri langsung oleh Kepala DKRTH Surabaya, Ir. Chalid Buhari. Ia berharap agar warga dapat menerima langsung manfaat dari BSF. Sebab diketahui Kampung Ondomohen ini mampu menyulap selokan menjadi kolam budidaya ikan nila dan lele.

Kampung-Ondomohen-3.jpg

"Nanti hasil dari limbah rumah tangga dapat dimanfaatkan untuk pakan ikan di sini melalui bantuan larva black soldier fly,” jelas Musmuliono Fasilitator Lingkungan Ketabang untuk Surabaya Smart City dan berkelanjutan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Surabaya

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES