Pusat Kuliner Banjarnegara Sepi Pembeli, Apa Kata Pedagang?

TIMESINDONESIA, BANJARNEGARA – Pusat Kuliner Banjarnegara sudah tiga hari ini sepi pembeli. Sehingga para pedagang mulai kelimpungan karena penghasilan turun drastis. Sementara tanggungan biaya untuk kelangsungan usahanya semakin menipis akibat terus merugi.
Riyadi, ketua Paguyuban Kamulyan Pusat Kuliner Banjarnegara, kepada TIMES Indonesia, Rabu sore (18/3/2020) membenarkan sepinya pembeli. Mungkin semua ini karena pengaruh Virus Corona yang membuat takut sebagian besar masyarakat Banjarnegara.
Advertisement
"Kami sangat prihatin melihat anggota kami kebingungan. Bahkan tidak hanya mereka, saya sendiri pasrah. Ya mau gemana lagi. Kami berharap situasi seperti ini tidak berkepanjangan," harap Riyadi, pemilik RM Ayam Goreng Mba Ndari.
Menurutnya, jumlah pedagang atau penghuni Pusat Kuliner Bajarnegara sebanyak 120 orang. 110 berada di dalam dan 10 diluar. Dengan jumlah pengunjung asumsi rame sekitar 1000 orang/sehari semalam (24 jam). Tiga hari terakhir ini turun 50 persenan.
Kondisi ini otomatis berdampak pada pendapatan kami. Misal Catur (45) pedagang aneka zuice biasannya dapat mengantongi Rp 400.000 kotor.
Sejak kemarin paling banter Rp 150.000/hari. Jika dipotong biaya itu ini tersisa Rp 23.000. Ini hampir dialami semua pedagang disini. Bahkan banyak yang tombok seperti diakui Mba Ndari pada TIMES Indonesia. Para pedang berharap situasi tidak menguntungkan ini tidak berlarut.
Saat ditanya terkait Virus Corona, Riyadi dan para pedagang lain mengaku tidak merasa kawatir. Justru yang dikawatikan barang dagangannya tidak laku. Pun demikian ia bersama pedagang yang lain mengikuti anjuran dari pemerintah.
Membiasakan cuci tangan dengan sabun dan bersih bersih lingkungan Pusat Kuliner Banjarnegara dan MCK. Bahkan ia secara patungan sedang membuat tempat cuci tangan di pintu masuk. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |