Ekonomi NKRI Lawan Corona

Dinas Koperasi dan UKM DIY Sebut UMKM Yogyakarta Ikut Produksi APD

Rabu, 08 April 2020 - 21:30 | 205.75k
Kepala Dinas Koperasi dan UKM (DiskopUKM) DIY, Srie Nurkyatsiwi. (FOTO: Pemda DIY For TIMES Indonesia)
Kepala Dinas Koperasi dan UKM (DiskopUKM) DIY, Srie Nurkyatsiwi. (FOTO: Pemda DIY For TIMES Indonesia)
FOKUS

NKRI Lawan Corona

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY (DiskopUKM DIY), Srie Nurkyatsiwi mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pelaku UMKM di DIY dalam upaya membantu Gugus Tugas penanganan Covid-19 di DIY. Setidaknya, ada 50 pelaku UKM yang siap memproduksi 5.000 Alat Pelindung Diri (APD).

Tak hanya itu, mereka juga sudah menyatakan kesediaannya untuk memproduksi 15 ribu masker kain dan 5.000 alat pelindung wajah. Dari Diskop UKM DIY sudah membuat mekanisme kerja ke-50 pelaku UMKM tersebut dengan sistem padat karya.

Advertisement

Nantinya, Pemda yang akan menyediakan bahan bakunya. Dari pelaku UMKM tinggal yang memproduksi. Tak hanya mendapatkan fasilitas bahan baku, mereka juga akan mendapatkan jasa dari ongkos jahitnya.

Hal ini merupakan sebagai upaya dari pemerintah untuk memberikan fasiltias bantuan dana stimulan maupun penguatan modal usaha. Karena itu, dibuat konsep padat karya dengan tujuan agar UMKM tetap bisa bertahan ditengah pandemi Covid-19 ini.

“Covid-19 ini secara tidak langsung berdampak terhadap kelangsungan UMKM kita. Banyak yang kolaps karena produksinya tidak bisa jalan sama sekali. Untuk itu kita membuat konsep pemberdayaan agar mereka bisa bangkit atau setidaknya tetap bertahan di tengah pandemi,” kata Srie Nurkyatsiwi.

Mengenai APD, DiskopUKM juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes). Dimana APD yang akan diproduksi oleh pelaku UMKM di DIY tersebut yang non medis. Seperti untuk tagana dan yang lain. Ini dikarenakan untuk APD medis harus memenuhi standar kesehatan.

DiskopUKM juga sudah berkoordinasi dengan asosiasi perstektilan Indonesia mengenai bahan baku.

“Mereka juga mengalami kesulitan kalau bahan baku untuk APD sama seperti yang digunakan sekarang. Harganya juga naik. Dari Rp 3.000 per meter naik menjadi Rp 9.000 per meter. Itupun juga baru siap awal Mei nanti,” jelas Srie Nurkyatsiwi, kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES