Burjo Barokah MJ 2 Yogyakarta Tetap Bertahan di Masa Pandemi Covid-19

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Baru dua minggu dibuka, warung bubur kacang ijo dan indomie, Burjo Barokah MJ 2 Yogyakarta mencoba terus bertahan di tengah pandemi Covid-19. Warung tersebut memang menjadi favorit bagi kalangan kawula muda, khususnya bagi mahasiswa yang sedang kuliah di Kota Yogyakarta.

Pemilik Burjo Barokah MJ 2, Neneng Sumaryati mengaku sedih atas keadaan akibat wabah virus asal Wuhan yang terjadi saat ini. Menurutnya, pandemi Covid-19 ini telah mempengaruhi pendapatan usaha miliknya.

Advertisement

"Ya meski baru buka dua minggu ini, sangat pengaruh sekali mas buat usaha burjo saya. Biasanya pendapatan bisa 75 persen-100 persen, sekarang cuma 25 persen," kata perempuan asal Kuningan, Jawa Barat kepada TIMES Indonesia, Selasa (27/4/2020).

Meski usahanya baru dua minggu lamanya, Neneng masih dalam tahap mencari pelanggan. Baik masyarakat sekitar maupun kalangan mahasiswa di tengah keadaan pandemi ini.

"Sementara sangat sulit untuk mencari pelanggan yang datang, situasi seperti ini membuat orang-orang jadi mikir untuk keluar dan makan di sini," jelasnya.

Memasuki bulan suci Ramadhan ini, Neneng mengharapkan situasi pandemi Covid-19 segera berakhir dan masyarakat bisa kembali beraktivitas secara normal. "Insya Allah semoga virus ini segera hilang dan berakhir, tentunya usaha saya ini bisa berjalan dengan lancar," ungkap Pemilik Burjo Barokah MJ 2, Neneng Sumaryati.

Burjo Barokah MJ 2 Yogyakarta bisa dikunjungi masyarakat pada pukul 17.00-24.00 WIB selama bulan suci Ramadhan. Burjo ini juga berdekatan langsung dengan Universitas PGRI Yogyakarta, tepatnya di Jalan IKIP PGRI No.105, Sonosewu Kota Yogyakarta. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.