
TIMESINDONESIA, PAGARALAM – Pandemi Covid-19 nampaknya tak sedikit membuat orang menahan diri untuk membeli motor walaupun motor bekas (motor second). Akibatnya penjualan motor bekas di Pagaralam menurun drastis.
Nando, pegawai showroom motor bekas H Adam mengatakan, sejak pandemi Covid-19 muncul, bisnis penjualan motornya melesu. Indikatornya sejak dua bulan terakhir, tak banyak motor yang berhasil terjual kepada konsumen.
Advertisement
“April lalu hanya tiga unit yang terjual. Kalau Maret, boleh dikatakan tidak ada yang terjual,” ujarnya ditemui Selasa (12/5/2020).
Diakuinya, pandemi membuat roda perekonomian di Pagaralam menjadi tak lancar. Aktivitas masyarakat menjadi sangat terbatas. Akibatnya ujar dia, masyarakat menahan diri untuk membeli motor seken. Ada pula pembelian jadi batal lantaran leasing tak mau memproses pengajuan kredit dari konsumen di tengah pandemi.
"Belum lagi faktor belum masuknya musim panen kopi,” tuturnya.
Melesunya penjualan itu membuat harga jual menjadi ikut turun. Nando mengatakan, rata-rata harga jual motor bekas saat ini turun sebesar 40 persen.
Meskipun begitu Nando menambahkan, pihaknya akan terus berusaha memasarkan motor bekas yang ada. Selain dengan cara manual, pihaknya juga gencar mempromosikan motor bekas di kanal bisnis online. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Adhitya Hendra |