Ini Ide dan Inovsi Kepala Desa Gemuruh agar Desanya Maju dan Mapan

TIMESINDONESIA, BANJARNEGARA – Herman Djogo, Kepala Desa Gemuruh Kecamatan Bawang Kabupaten Banjarnegara Jateng, cukup berani dan inovatif. Bagaimana tidak, baru berencana lakukan inovasi pengelolaan sampah harian di desanya, ia sudah berani belikan desa, dua unit mini dum truk untuk memuat sambah yang ada di desanya.
Sampah tersebut kemudian dikumpulkan di sebuah tempat untuk disortir mana yang bisa diolah mejadi bahan olahan ekonomis (bisa dijual), dibuat pupuk organik dan sisanya dibuang di tempat pembuangan akhir (TPA).
Advertisement
Bahkan ia memijamkan dana pribadinya untuk modal bagi badan usaha milik desa (Bumdes) - nya Rp 20 juta untuk dikelola.
Kepada TIMES Indonesia, Kades Herman Djogo menyampaikan, bahwa semuanya demi memajukan daerah yang dipimpinnya. Semenjak dirinya dilantik Jadi Kades, ia merasa prihatin terkait dana dari sektor Bumdes ini raib. Artinya zero. Kenapa bisa? "Entahlah" kata Herman Djogo, Jum'at (22/5/2020).
Berawal dari sinilah obsesi membangun perekonomian mandiri desa bergulir dan ingin segera terealisasi. Jadi Bumdes itulah yang nantinya akan menjadi 'nyawa' karena ada gelagat dana dana tersebut mau dialihkan ke sektor lain.
Melihat hal inilah, ia kemudian membuat ide membuat rest area di pusat desa jalan provinsi. Ia sudah menyiapkan lahan sekitar 2 hektare untuk mewujudkan impiannya. Rest area ini akan dibangun sejumlah usaha permanen dan sarana ibadah (masjid), POM, lima MCK, taman edukasi bagi pelajar dan guru dan kolam renang.
Ia tidak gegabah terkait program ini. Sehingga semua prosedural. Hal yang sangat penting untuk sebuah keputusan besar adalah melalui rembuk desa dangan BPD setempat.
Untuk mewujudkan ini kades memerlukan miliaran rupiah Lalu dari mana sumber dananya?.
Terkait pendanaan Ia akan menggunakan swadaya masyarakat. Kita nantinya akan mencari pihak ke tiga untuk bersinergi membangun Desa Gemuruh.
Tahap awal peratàan lokasi atau rest area 5758 (dibaca Maju Mapan). Sudah selesai. Sambil nunggu proses perubahan hak pemanfaatan tanah bengkok desa. Setelah ini, pembangunan pompa Bensin dan masjid. Di rest area juga dibangunan sebuah tempat untuk menampung segala macam produk UMKM khas Banjarnegara.
"Inshaallah jika semuanya jalan, maka pemdapatan asli desa akan naik 3 kali lipat dari Rp 120 juta menjadi 400 - 500 juta/tahun," katanya..
Apalagi pemerintah pusat sudah lama menekankan dan mengapresiasi dunia usaha Pariwisata Desa/lokal. "Namun tidak semudah membalikan telapak tangan. Semuanya butuh proses dan pembelajaran," imbuh Kepala Desa Gemuruh ini. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |