Ekonomi

Tidak Mampu Bayar 30 Pekerja Sejak Pandemi Covid-19, UD Cipta Kreasi Terpaksa Tutup

Minggu, 07 Juni 2020 - 22:32 | 68.70k
Abdul Muhasan dan hasil produksi UD Cipta Kreasi yang tertunda pengiriman karena pandemi Covid-19. (FOTO: Muchlas Hamidi/TIMES Indonesia)
Abdul Muhasan dan hasil produksi UD Cipta Kreasi yang tertunda pengiriman karena pandemi Covid-19. (FOTO: Muchlas Hamidi/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, BANJARNEGARAUD Cipta Kreasi di Desa Salamerta Kecamatan Madiraja Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah terpaksa menutup usahanya karena tidak mampu membayar 30 pekerjanya. Kseulitan ini dialami sejak adanya pandemi virus corona atau Covid-19.

Saat ini para pekerja yang mayoritas warga sekitar menganggur karena perusahaan dalam kesulitan permodalan. Kenapa ini bisa terjadi? Berikut investigasi TIMES Indonesia, Minggu (7/6/2020).

Advertisement

UD Cipta Kreasi adalah sebuah usaha kecil menengah (UKM) yang bergerak dibidang kerajinan pemanfaatan limbah kayu jati eksis hampir 15 tahun.

Abdul-Muhasan-dan-hasil-produksi-UD-Cipta-Kreasi-2.jpg

Hasil produksinya diantaranya karpet, sajadah, doormat (keset) kwalitas ekspor. Harga produk dijual kisaran Rp 180.000 - 250.000/M2.

Sedang ukurannya, Sajadah 60 Cm X120 Cm, karpet 150 Cm - 200 Cm. Keset (50X70 Cm/ 50X80 Cm/ 50X90 Cm)

Pemesan adalah owner dari daerah Jepara, Bali dan Jogyakarta. Sebagian besar diekspor ke Amerika Serikat. Kita belum mampu untuk melakukan ekspor sehingga kita hanya sampai proses Unphinising (natural).

"Ya semua karena keterbatasan kami. Sehingga saat wabah berkepanjangan, kita tidak mampu berbuat apa-apa. Alhamdulillah para pekerja memahami kesulitan kami. Karena pasaran lokal nyaris tidak ada," kata pemilik UD Cipta Guna Kreasi Abdul Muhasan.

Abdul-Muhasan-dan-hasil-produksi-UD-Cipta-Kreasi-3.jpg

Bahkan untuk menghidupi keluarga, Abdul mengaku hanya mengandalkan jasa penggergajian kayu lokal milik warga sekitar dan hasil pertanian.

Abdul mengatakan, owner menunda pemesanan dengan alasan tidak bisa ekspor. Sekarang ada 700 Pcs atau sekitar 350 M2 masih menumpuk padahal sudah packing.

"Karena permodalan kami yang terbatas maka saat tidak ada pembayaran maka kita menjadi oleng. Inilah yang terjadi pada kami. Maka kami memilih menghentikan produksi sambil menunggu situasi normal," jelas Abdul.

Abdul Muhasan mengatakan semua ini ada hikmahnya. "Karena kami tidak sendirian. Artinya banyak perusahaan lain mengalami nasib yang sama dengan kami," ujarnya. 

Menjelang new normal, pihaknya tengah bersiap-siap untuk pembenahan alat-alat karena hampir dua bulan tidak produksi. Selain itu, pemilik UD Cipta Guna Kreasi, Abdul Muhasan juga berharap stok produknya bisa terjual. Bagi peminat bisa menghubungi 081 327 288 277. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES