Ekonomi New Normal Life 2020

Pelaku Usaha Gedung Pertemuan di Yogya Mulai Bangkit Lagi

Kamis, 11 Juni 2020 - 18:13 | 224.94k
Suasana gedung PT Cipta Sarina Vidi atau Grha Sarina Vidi Yogyakarta di Jalan Magelang, Sleman, DIY. (FOTO: GSV for TIMES Indonesia)
Suasana gedung PT Cipta Sarina Vidi atau Grha Sarina Vidi Yogyakarta di Jalan Magelang, Sleman, DIY. (FOTO: GSV for TIMES Indonesia)
FOKUS

New Normal Life 2020

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Sejumlah pelaku usaha di Yogyakarta masih belum memahami apa yang perlu dilakukan pada masa transisi new normal. Terutama, berkaitan dengan peraturan apa saja dari pemerintah yang harus ditaati dan dipatuhi ketika akan menjalankan roda usahanya selama pandemi Covid-19. Termasuk para pelaku usaha gedung pertemuan.

“Saya melihat untungnya di Yogyakarta tidak ada PSBB dan Sultan sudah sangat bijak dalam mengambil keputusan. Pihak Pemda juga mengakomodir agar usaha apapun tetap jalan. Tapi, para pelaku usaha tetap menerapkan peraturan yang tegas dan mengikuti protokol kesehatan,” kata Direktur PT Cipta Sarina Vidi (Grha Sarina Vidi) Yogyakarta, Sri Sulasmi S. Sos kepada TIMES Indonesia, Rabu (10/6/2020).

Advertisement

Sri mengaku, banyak kegiatan atau event di Grha Sarina Vidi yang ditunda dan beberapa dibatalkan karena pandemi Covid-19. Setidaknya ada sebanyak 18 even yang ditunda. Saat itu, manajemen sempat kebingungan karena selama April hingga Juni tidak ada pemasukan sama sekali.

“Apalagi ada imbauan pemerintah untuk tidak mengumpulkan orang banyak hal itu betul-betul sangat kami rasakan” papar Sri.

Dengan tidak adanya kegiatan di Grha Sarina Vidi, pihaknya terpaksa merumahkan sebanyak 75 karyawan dari 109 karyawannya. Namun, Sri tidak mem-PHK mereka semua. “Meski ada kebijakan untuk PHK, kami punya tekad kuat untuk merumahkan mereka saja dan setelah semua kembali normal, saya panggil mereka kembali,” imbuh Sri.

Grha Sarina Vidi Yogyakarta ini merupakan tempat penyedia jasa gedung pernikahan yang menawarkan berbagai kebutuhan pesta pernikahan. Seperti, catering pernikahan, gedung, dekorasi, foto pernikahan, video pernikahan, hiburan, MC dan lainnya.

Dengan usaha yang bergerak di bidang tersebut, Sri bersama tim Grha Sarina Vidi lainnya ikut merasakan dampak yang signifikan terutama di bulan April, Mei dan Juni Sedangkan untuk bulan Juli saat ini, Sri sangat optimistis dengan adanya penerapan new normal bagi usahanya.

“Daerah dekat Grha Sarina Vidi ini masuk zona merah. Jadi, hampir tidak ada pemasukan sama sekali. Tapi saya putar otak untuk tetap menggerakkan tim marketing kami sehingga mau nggak mau kami harus tetap bertahan,” ungkapnya.

Seperti halnya simulasi pernikahan diadakan di Gedung Grha Sarina Vidi yang beralamat di Jl. Magelang Km 8 No. 75, pada Selasa 19 Mei 2020. Dengan konsep virtual wedding, pengantin dan tamu undangan bisa bertegur sapa walaupun lewat layar gawai mesti tak bisa bertatap muka secara langsung.

Pada perhelatan simulasi Virtual Wedding tersebut tetap berupaya menjaga keselamatan semua orang dengan memberlakukan standard protokol Covid-19 seperti halnya: wajib menggunakan masker, penyemprotan disinfektan di venue acara, face shield, thermo gun, hand sanitizer serta peserta maksimal 20 orang, didukung beberapa vendor yang turut terkena dampak langsung dari adanya pandemi ini.

"Harapannya semoga calon client mengerti bahwa pernikahan masih tetap bisa dilakukan dengan Virtual Wedding ini. Selain ditujukan kepada calon Client simulasi Virtual ini diharapkan bisa menjadi solusi bagi para pekerja di bidang Wedding,  Event dan sejenis, agar dapur tetap mengepul," ungkapnya.

Dalam perhelatan Wedding Virtual ini tidak hanya para undangan yang bisa menyaksikan pengantin di pelaminan, namun kedua mempelai juga bisa menyaksikan tamu undangan dari layar besar yang disediakan. Dari layar berukuran 3x4m, mempelai bisa melihat 1000 undangan yang telah memiliki akses tautan untuk bergabung di pernikahan virtual tersebut.

Ada satu lagi hal unik dalam pernikahan virtual ini meski dinamakan pernikahan virtual, mempelai tetap bisa menerima uang kasih sayang dari para undangan melalui rekening yang ditampilkan di running text di layar. Tidak hanya itu, pernikahan bakal tetap berkesan dengan catering dan souvenir yang tetap dibagikan kepada para undangan. Pengiriman bisa dilakukan dengan menyewa jasa penyedia transportasi.

Sri berharap pemerintah pusat agar menerbitkan peraturan dengan standar atau protokol Covid-19.

“Tapi, peraturan harus dijalankan dengan tegas. Bagi masyarakat yang betul-betul tidak mengikuti protokol maka harus ada sanksi. Jadi, saya lihat Pemda DIY sudah sangat bijak,” paparnya.

Karena itu, Sri berharap sebagai pelaku usaha bisnis tidak jauh berbeda dengan pelaku-pelaku bisnis lainnya. Dengan adanya new normal ini pihaknya seperti merasakan setetes air di padang pasir. Sehingga, dirinya optimis hal tersebut merupakan suatu solusi yang win win solution.

“Harapan saya segeralah berakhir agar usaha apapun bisa menggeliat kembali dan adanya penerapan new normal secara bertahap ini saya harap ada kebijakan yang cepat dan kembali normal supaya karyawan kami juga dapat menjalankan roda ekonomi,” kata Direktur Grha Sarina Vidi Yogyakarta, Sri Sulasmi.

Marketing Grha Sarina Vidi Yogyakarta, Yossi Ratna Irawati menambahkan sampai saat ini, Grha Sarina Vidi Yogyakarta sudah melakukan bantuan sosial berupa penyaluran lunch box atau makan siang kepada tenaga medis Covid-19 di salah satu Rumah Sakit Yogyakarta

“Sampai saat ini Grha Sarina Vidi Yogyakarta sebagai usaha gedung pertemuan sudah bantu salurkan makan siang ke tenaga medis rumah sakit yang menangani Covid-19. Jadi, kita sementara fokus bantu di lingkup internal dulu. Semoga pemerintah segera menerbitkan aturan sehingga para pelaku usaha dapat menjalankan roda bisnisnya,” tambah Yossi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani
Sumber : TIMES Yogyakarta

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES