Ekonomi Bencana Nasional Covid-19

Gojek PHK 430 Karyawan dan Tutup Sejumlah Layanan

Selasa, 23 Juni 2020 - 22:42 | 39.76k
ILUSTRASI - Go-Jek. (FOTO: Dok. Gojek Indonesia)
ILUSTRASI - Go-Jek. (FOTO: Dok. Gojek Indonesia)
FOKUS

Bencana Nasional Covid-19

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Perusahaan ride-hailing Gojek Indonesia akhirnya memngumumkan PHK pada 430 karyawannya, ditengah pandemi Covid-19. Keputusan ini pun dilakukan untuk menghadapi situasi pandemi yang tak kunjung berakhir, sekaligus strategi perusahaan jangka panjang guna menghadapi Covid-19.

"Gojek menetapkan strategi yang fokus pada bisnis inti. Menyusul hal itu, maka sumber daya yang kami miliki sebagian besar dikonsentrasikan untuk mendukung bisnis transportasi online, pesan-antar makanan dan kebutuhan pokok, serta dompet digital. Selain bisnis inti ini, layanan lainnya juga masih memiliki peluang untuk lebih berkembang seperti layanan kesehatan yang bekerja sama dengan Halodoc," kata Kevin Aluwi dan Andre Sulistyo, Co-CEO Gojek dalam keterangan pers pada TIMES Indonesia, Selasa (23/6/2020).

Advertisement

Adapun layanan transportasi online (GoRide dan GoCar), lalu pesan-antar makanan dan kebutuhan pokok (GoFood), serta dompet digital (GoPay) juga sangat dibutuhkan oleh masyarakat di tengah pandemi. Kevin menyampaikan bahwa bisnis inti adalah untuk memastikan pertumbuhan Gojek secara berkesinambungan dan mampu bertahan di tengah pandemi ini yang kita tidak tahu kapan berakhir. 

"Gojek berupaya menjaga ekosistem secara keseluruhan agar tetap mampu memberikan dampak sosial secara luas kepada sekitar 2 juta mitra dan 500.000 UMKM," jelas Co-CEO Gojek.

Gojek Indonesia pun optimis langkah-langkah yang ditempuh akan membantu perusahaan mendistribusikan sumber daya untuk fokus mengembangkan bisnis yang memiliki dampak luas, khususnya tiga layanan inti, dan pengembangan layanan yang mengalami kenaikan performa signifikan selama pandemi seperti misalnya bisnis logistik mencatat pertumbuhan 80 persen sejak awal pemberlakuan pembatasan jarak sosial dan transaksi layanan belanja kebutuhan sehari-hari yang naik dua kali lipat.

Pandemi Covid-19, menyampaikan terdapat layanan yang terpaksa dihentikan karena tidak mendukungnya situasi dan kondisi ini. Pihak Gojek pun juga melakukan penyesuaian terhadap perubahan perilaku konsumen yang kini mengedepankan jaga jarak (physical distancing). Layanan Gojek pun mengedepankan physical distancing seperti layanan pijat profesional di rumah yakni GoMassage dan layanan jasa kebersihan rumah yakni GoClean, terpaksa dihentikan di tengah pandemi ini. 

Selain itu, Layanan lain yang dihentikan adalah GoFood Festivals yang ada di sejumlah lokasi di Indonesia karena sifatnya yang dapat mengundang keramaian. Dampak dari keputusan ini sebanyak 430 karyawan atau sekitar 9% dari total karyawan Gojek, di mana sebagian besar bekerja merupakan staf GoLife dan GoFood Festival, akan meninggalkan Gojek sebagai bagian dari evaluasi terhadap struktur perusahaan.

Karyawan yang terdampak dengan keputusan ini akan mendapat berbagai bentuk dukungan termasuk pesangon di atas standar yang ditetapkan pemerintah, asuransi kesehatan hingga akhir 2020, dan perangkat elektronik yang mereka gunakan saat di Gojek untuk tetap menjaga produktivitas.

"Kami sangat berterima kasih bahwa kalian telah memberikan kontribusi berarti bagi kesuksesan Gojek selama bertahun-tahun. Kalian telah menjadi bagian yang bernilai dari sejarah dan perjalanan Gojek; setiap perusahaan akan beruntung untuk memiliki kalian di dalam tim mereka dan kami akan membantu kalian semaksimal mungkin untuk dapat melangkah lebih jauh di perjalanan karir kalian," ujar Kevin Aluwi, Co-CEO Gojek.

Keputusan ini disampaikan langsung oleh Co-CEO Gojek lewat pertemuan townhall virtual yang digelar 16 kali dan dihadiri seluruh karyawan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES