Tren Gowes Meningkat di Blitar, Pedagang Sepeda Mendulang Berkah

TIMESINDONESIA, BLITAR – Tingginya antusiasme masyarakat untuk bersepeda atau gowes di masa pandemi Covid 19 kali ini, membuat pedagang sepeda mendulang berkah. Tak hanya sepeda baru, sepeda bekas pun menjadi incaran para pembeli.
Salah seorang pedagang sepeda bekas, di Pasar Sepeda dan Loak Kota Blitar, Harianto mengatakan penjualan sepeda mengalami peningkatan saat pandemi dibandingkan sebelum pandemi.
Advertisement
"Rata rata penjual sepeda di sini mengalami peningkatan sekitar 15 hingga 30 persen. Alhamdulillah, meski ada corona masyarakat jadi hobi bersepeda," katanya, Jumat (26/6/2020).
Sebelumnya, Harianto mengatakan, sehari hanya dapat menjual satu sepeda atau bahkan tidak ada transaksi sama sekali. Namun saat pandemi melanda, ia mengaku, dalam sehari dapat menjual hingga tiga sepeda bekas.
"Mungkin orang orang kan banyak yang kerja dari rumah, anak sekolah juga dari rumah. Jadi mereka cari hiburan sambil olahraga bersepeda," tambahnya.
Menurutnya, setiap sepeda memiliki harga yang relatif berbeda. Harga sebuah sepeda mengacu pada jenis dan ukuran sepeda. Ia membandrol sepada dewasa berkondisi bagus dengan harga sekitar Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta.
"Tapi harga ya tergantung juga dengan merk sepeda. Semakin terkenal mereknya tentunya harganya juga lebih mahal," imbuh Harianto.
Sementara itu, salah seorang pembeli, Anisa Suhartini mengaku membeli sepeda bekas untuk anaknya supaya anaknya tidak selalu main Hp. Setidaknya dengan memiliki sepada anaknya akan keluar bermain dengan teman temannya.
"Ya supaya anak saya ini tidak main handphone terus, apalagi belum masuk sekolah. Terus kalau sepeda kan bisa keluar rumah dan olahraga bareng keluarga dan teman temannya," urainya.
Anisa mengatakan, buah hatinya saat ini mulai jenuh karena kelamaan belajar di rumah. Oleh karena itu, bersepeda bisa menjadi salah satu rasa bosan. "Kan biasanya gowes itu keliling kampung ya. Jadi anggap aja olahraga sekaligus cari hiburan," terangnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Rizal Dani |