Ekonomi New Normal Life 2020

Tiga Praktisi Ungkap Strategi Adaptasi Bisnis di Webinar HIPMI Madiun TIMES Indonesia

Minggu, 28 Juni 2020 - 23:34 | 28.58k
Narasumber webinar series #Berbaur1 bersama host dari TIMES Indonesia. (Foto: Yupi Apridayani/TIMES indonesia)
Narasumber webinar series #Berbaur1 bersama host dari TIMES Indonesia. (Foto: Yupi Apridayani/TIMES indonesia)
FOKUS

New Normal Life 2020

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MADIUN – Hampir seluruh sektor bisnis  terpukul akibat pandemi Covid-19. Namun bukan berarti peluang usaha telah tertutup. Strategi usaha untuk beradaptasi di masa pandemi terungkap dalam webinar series #Berbaur1 yang menghadirkan tiga orang praktisi bisnis dan UMKM.

Harryadin Mahardika, Managing Partner Unlimited Insights & Co salah seorang narasumber webinar  mengungkapkan, sektor bisnis yang bertahan selama pandemi adalah makanan, media, medis/kesehatan, farmasi/herbal dan fashion.

Advertisement

webinar-series-2.jpg

"Sektor bisnis tersebut mengalami kenaikan omzet selama pandemi. Sebaliknya yang terdampak negatif adalah bisnis konstruksi, travel, real estate, transportasi, advertising dan manufaktur," ungkap Mahardika.

Menurut Mahardika, ada beberapa hal yang perlu diantisipasi para pelaku usaha antara lain penurunan daya beli masyarakat terutama di kalangan menengah ke bawah, aktivitas ekonomi berkurang dan penurunan konsumsi masyarakat.

"Perilaku konsumen juga berubah. Saat ini pembelian online cendrung  meningkat, konsumen lebih mengutamakan safety, membeli lebih banyak stok serta mencoba produk, merk dan platform baru," jelas Mahardika.

Perubahan perilaku konsumen dan prospek sektor bisnis akibat pandemi, lanjut Mahardika, perlu disikapi para pelaku usaha dengan mengubah strategi dan cara  berbisnis berdasar pertimbangan  saluran pemasaran (online/offline), segmen pembeli dan sektor usaha.

"Pilihannya bertahan di sektor bisnis saat ini dengan melakukan adaptasi dan inovasi. Atau pindah ke sektor bisnis yang terdampak positif," kata Mahardika.

Sementara Andro Rohmana Founder Ovvis Coworkingspace menekankan, perlunya visi dan action plan saat menjalankan bisnis di masa pandemi. Pelaku usaha juga perlu memahami konsumen yang dituju.

"Strategi dan perencanaan tidak ada nilainya jika tidak ada action plan disertai  pencapaian target jangka pendek maupun panjang," tegas Andro.

Bagi pelaku UMKM, Kusbeni Abdulloh Ketua Asosiasi UMKM Madiun mengajak untuk tidak pantang menyerah. Pelaku UMKM dituntut untuk kreatif, inovatif serta memiliki keberanian untuk mencoba strategi usaha baru.

Tiga praktisi bisnis UMKM tersebut menjadi pembicara dalam webinar series #Berbaur1 yang digelar Ovvis Coworkingspace bekerjasama dengan TIMES Indonesia. Serta didukung HIPMI Madiun dan Asosiasi UMKM Madiun. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Bambang H Irwanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan
Sumber : TIMES Madiun

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES