Ekonomi

Kuliner dan Fashion Jadi Sektor Ekonomi Kreatif Unggulan Jawa Tengah

Kamis, 09 Juli 2020 - 20:53 | 109.55k
Ilustrasi - sektor fashion (Foto: wikimedia)
Ilustrasi - sektor fashion (Foto: wikimedia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – MarkPlus, Inc. kembali menggelar webinar MarkPlus Government Roundtable episode kedelapan via aplikasi Zoom yang membahas mengenai penguatan dan persiapan sektor ekonomi kreatif Jawa Tengah di era Covid-19.

Webinar ini diawali dengan pemaparan hasil survei cepat yang dilakukan pada 66 responden selama satu minggu terakhir.

Survei dilakukan untuk mengetahui peran ekonomi kreatif Jawa Tengah terhadap pembangunan ekonomi, potensi sektor ekonomi kreatif Jawa Tengah di masa Covid-19. Dan program sektor ekonomi kreatif yang dibutuhkan untuk penguatan serta persiapan ekonomi kreatif Jawa Tengah.

Mayoritas responden yaitu sebesar 47 persen sangat setuju dan yakin bahwa sektor ekonomi kreatif (ekraf) dapat menjadi roda penggerak dan berkontribusi sebagai penopang perekonomian di Jawa Tengah terutama di masa pandemi.

Sektor yang diyakini paling memberi kontribusi ekonomi terutama di masa pandemi adalah kuliner dan fashion. Kuliner yang dimaksud seperti makanan beku dan masker untuk new normal dari sektor fashion.

“46,2 persen responden memilih kuliner dan 21,5 persen memilih fashion sebagai sektor unggulan yang berpotensi besar terhadap perekonomian di Jawa Tengah,” ujar Business Analyst MarkPlus, Inc. Febrianti Tentyana dalam MarkPlus Government Roundtable, Kamis (9/7/2020) via daring.

Dukungan dari pemerintah sangat diperlukan dalam rangka mendukung ekonomi kreatif yang ada. Sebanyak 42,4 persen responden merasa pemerintah Jawa Tengah sudah aktif mengkomunikasi program ekonomi kreatif melalui website Dinas Koperasi dan UKM sebagai media penyebaran.

Namun selain website pemerintah terdapat media informasi yang lebih efektif untuk mensosialisasikan program yaitu televisi sebesar 51,5 persen dan 45,5 persen memilih Instagram.

56,1 persen responden paling sering mendengar mengenai program pendampingan seperti pelatihan dan 43,9 persen lainnya familiar dengan program digitalisasi untuk membantu para pelaku ekonomi kreatif selama wabah terjadi.

“Program ini dinilai efektif. 60,6 persen responden berharap pemerintah Jawa Tengah fokus pada pelatihan digital untuk memperkuat kemampuan mereka pada masa transisi,” terangnya.

Perlu adanya sinergi antara pemerintah dengan masyarakat untuk mensukseskan penguatan ekonomi kreatif di Jawa Tengah terutama agar pelaku ekraf mampu bersaing di era pasca Covid-19. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES