Survei MarkPlus, Bangka Belitung Bertumpu Pada Pariwisata dan Pertambangan

TIMESINDONESIA, JAKARTA – MarkPlus, Inc. kembali menggelar webinar MarkPlus Government Roundtable episode kesebelas via aplikasi Zoom yang membahas mengenai pertambangan khususnya timah dan Pariwisata Bangka Belitung.
Webinar ini diawali dengan pemaparan hasil survei cepat yang dilakukan pada 67 responden selama satu minggu terakhir. Responden didominasi oleh laki-laki yaitu sebesar 73,1 persen yang paling banyak bekerja di sektor pariwisata dan pertambangan.
Advertisement
Survei dilakukan untuk mengetahui pendapat responden mengenai sektor masa depan perekonomian Bangka Belitung (Babel), kebijakan prioritas mengenai pertambangan dan pariwisata berkelanjutan, serta respon masyarakat mengenai pengalihan sektor pertambangan menjadi pariwisata.
Sebanyak 46,3 persen responden menilai pariwisata adalah sektor yang paling mencerminkan kekayaan dan image Bangka Belitung, diikuti oleh sektor pertambangan sebesar 38,8 persen. Pariwisata juga dinilai akan menjadi sektor tumpuan perekonomian Bangka Belitung di masa depan.
“67,2 persen responden menilai pariwisata akan menjadi sektor tumpuan masa depan Babel. Diikuti oleh sektor pertambangan sebesar 17,9 persen dan 10,4 persen memilih sektor kelautan,” ujar Executive Director MarkPlus Tourism Mochamad Nalendra Pradono dalam MarkPlus Government Roundtable, Senin (20/7/2020) via daring.
Mayoritas responden menganggap perlu adanya prioritas kebijakan terkait penerapan teknologi baru seperti barehole mining, analisa dampak lingkungan, dan penerapan kaidah pertambangan yang baik agar tercipta pertambangan yang berkelanjutan.
Sedangkan untuk pariwisata berkelanjutan, responden menilai kebijakan utama yang perlu diterapkan adalah pengelolaan sampah yang terintegrasi di daerah wisata serta pembuatan masterplan berwawasan pariwisata berkelanjutan.
“Banyak jenis wisata yang memiliki potensi untuk dikembangkan. Responden memilih potensi wisata bahari sebesar 82,1 persen sebagai sektor yang paling potensial untuk dikembangkan, diikuti oleh wisata budaya 55,2 persen, dan wisata mangrove,” papar Nalendra.
Potensi pariwisata yang begitu besar di daerah Bangka Belitung membuat mayoritas masyarakat memilih untuk setuju jika sektor pertambangan di Babel dialihkan menjadi sektor pariwisata. Hanya kurang dari 10 persen responden yang tidak setuju jika peralihan tersebut dilakukan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sholihin Nur |