Dari Hobi dan Cinta, Bonsai Jadi Ladang Rezeki untuk Seniman Tulungagung

TIMESINDONESIA, TULUNGAGUNG – Bertahan di era New Normal ini memang sangat sulit, tapi inovasi dan kreativitas menjadi keniscayaan untuk bisa survive. Begitu juga yang dilakukan oleh Buhianto, seorang seniman dan pembudidaya bonsai dari Kabupaten Tulungagung.
Ia terus berinovasi dan berkreasi merangkai dan memproses perantingan dan pembenahan akar pohon yang menjadi cikal bakal bonsai agar tumbuh kembang menjadi indah, menarik dan mempunyai karakter.
Advertisement
Pria yang sudah menggeluti dunia seni Bonsai sejak tahun 1997 ini mengatakan bahwa "sebagai seorang seniman bonsai kita harus selalu konsisten dan tekun di dunia hobi kita agar memperoleh manfaat dan benefit dari apa yang qita geluti".
"Lek awakmu ngopeni uwit suk bakale awakmu diopeni uwit ganti (Jika kamu merawat pohon maka nantinya kamu akan dirawat oleh pohon itu juga)," ujarnya mengutip ucapan almarhum seniornya, seniman bonsai bernama Kustari.
Bapak yang berdomisili di Desa Majan, Kecamatan Kedungwaru ini selain punya bakat seni dan budidaya bonsai juga berbakat dalam memasarkanya.
Jadi dari kolaborasi bakatnya ini, ia bisa menghasilkan karya pohon bonsai indah dan menarik yang bisa dijualnya melalui komunitas dan group di medsos pecinta bonsai, baik dari yang pemula sampai yang senior, di wilayah lokal maupun Nasional.
Adanya pandemi covid-19 justru membawa berkah tersendiri bagi seniman dan pecinta bonsai ini, di mana jual beli bonsai menjadi ramai. Itu karena banyak orang yang ingin memulai hobi merawat dan membudidayakan pohon bonsai ini, baik untuk dijual lagi atau untuk hiasan di halaman rumah mereka.
"Pada hari ini saja sudah ada 6 bonsai yang terjual, baik yang datang ke rumah atau COD, " jelasnya saat disambangi TIMES Indonesia.
Menurut seniman bonsai asal Kabupaten Tulungagung ini, memilih pohon bonsai harus tetap memperhatikan kelestarian lingkungan. "Jangan sampai kita mengambil cikal bakal bonsai di alam tapi merusak ekosistemnya dengan cara mengambil sebanyak-banyaknya secara masi, "pesannya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ronny Wicaksono |
Publisher | : Rizal Dani |