Ekonomi

Di Tengah Pandemi Covid-19, Harga Nanas Madu Karangreja Purbalingga Tetap Stabil

Minggu, 06 September 2020 - 20:22 | 202.08k
Karsono dan lahan buah nanas madunya di daerah Karangreja Kabupaten Purbalingga. (FOTO: Karsono for TIMES Indonesia)
Karsono dan lahan buah nanas madunya di daerah Karangreja Kabupaten Purbalingga. (FOTO: Karsono for TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PURBALINGGA – Daerah Kecamatan Karangreja Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah dikenal sebagai sentra buah nanas. Ada dua jenis buah bersisik tumbuh bagus di perbukitan Gunung Slamet yakni nanas batu dan nanas madu.

Belum lama ini TIMES Indonesia sempat berbincang - bincang dengan Karsono Ham, salah seorang petani nanas madu asal Bukateja Purbalingga, Jumat malam (3/9/2020) lalu.

Advertisement

Karsono b

Dari catatan yang ada luasan kebun nanas di Kecamatan Karangreja mencapai 400 hektare. Dari lahan itu sebagian besar jenis nanas batu. Sedang untuk jenis nanas madu baru dikembangkan sekitar empat tahun yang lalu.

Apa keunggulan nanas Madu? Sesuai dengan namanya, nanas ini lebih manis dan buahnya lebih besar ketimbang nanas batu. Dalam setahun nanas ini bisa dua kali panen dan tanaman ini sangat cocok ditanam di ketinggian 700 DPL. 

Untuk tanaman buah nanas madu dilahan 1 hektare (60.000 pohon) membutuhkan dana kisaran Rp 100 juta. Dana sebesar ini termasuk untuk pengadaan bibit, pupuk dan perawatan selama dua tahun atau masa jelang panen perdana.

Namun dengan pola penyiangan sebanyak 12 kali dalam dua tahun dan  pemupukan intensip akan menghasilkan buah yang maksimal baik dari sisi kualitas rasa dan ukuran buah.

Dengan pemupukan dan tetes dalam dua tahun sudah milai panen dan  pohon sudah mulai kuat berukuran normal untuk panjang daun mencapai 80 cm.

Kemudian bagaimana dengan harga nanas ini?. Harga nanas madu mapun batu relatif stabil walau saat pandemi Covid- 19.

Harga nanas madu di tingkat petani harganya kisaran Rp 3500 - 4000 per butir. Sedang untuk super diatas Rp 5000.

"Alhamdulilah untuk harga masih stabil dan pemasaran tidak ada kendala walau dalam situasi Covid-19," kata Karsono Ham.

Kendala utama bagi petani buah nanas batu dan nanas madu adalah permodalan dan pengendalian hama seperti musang tupai dan tikus buah. Karena populasinya terus bertambah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES