Pengrajin Tenun Ikat Sumba Timur Tetap Bertahan di Tengah Wabah Covid-19

TIMESINDONESIA, WAINGAPU – Sejumlah pengrajin tenun ikat Sumba Timur di Prailiu, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur NTT tetap bertahan di tengah wabah pandemi Covid-19.
“Walaupun di tengah pandemi Covid-19 sekarang ini, kita tetap menjalankan usaha tenun ikat di rumah dengan tetap mengikuti protokol kesehatan,” kata seorang pengrajin tenun ikat Sumba Adriana Rambu Aji yang ditemui Times Indonesia, Rabu (16/9/2020).
Advertisement
Ia mengatakan, bekerja sebagai pengrajin tenun ikat sudah berjalan puluhan tahun. “Saya tetap semangat bekerja untuk menghidupi keluarga saya walaupun sekarang di masa pandemi Covid-19,” tuturnya.
Adriana juga menjelaskan, dia terus memberi semangat dan sejumlah kita kepada penenun lainnya agar tetap semangat dalam melakukan aktivitas dan mempertahankan usahanya.
Adriana mengungkapkan, sebelum terjadi pandemi, keuntungan dari hasil penjualan kain tenun ikat bisa mencapai puluhan juta rupiah.
“Yah, keuntungan dari hasil penjualan kain bisa mencapai puluhan juta rupiah tapi sekarang dengan adanya pandemi Covid-19 penjualan agak menurun. Biasanya tamu-tamu yang datang beli langsung di tempat kami tapi karena pandemi ini, maka pembeli tidak ada yang datang kecuali penjualan secara online,” ujarnya.
Adriana menuturkan, selain usaha tenun ikat Sumba Timur, ada juga warga yang membuat barang kerajinan seperti anyaman, cincin dan gelang dari gading , gelang tanduk kerbau atau kulit penyu dan gelang dari kain bermotif khas Sumba. “Saya berharap semoga pandemi Covid-19 cepat berakhir agar hasil penjualannya kembali normal seperti semula,” harap Adriana.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |