Pasar Caplek Berdiri Lagi, Ini Kata Ketua DPRD Banjarnegara Ismawan Setya Handoko
TIMESINDONESIA, BANJARNEGARA – Ketua DPRD Banjarnegara, Jawa Tengah, Ismawan Setya Handoko, mengapresiasi tokoh dan masyarakat Desa Bandingan Kecamatan Bawang menghidupkan kembali Pasar Caplek yang pernah ada di desa ini pada era tahun 80 an.
"Kami memberikan apresiasi dan mendukung apa yang dilakukan warga Bandingan RT 05/RW I dalam kegiatan Pasar Caplek. Mudah-mudahan semakin berkembang," kata Ismawan pada TIMES Indonesia, Rabu (16/9/2020).
Ismawan saat menghadiri ulang tahun pertama Pasar Caplek Bandingan, Selasa malam (15/9/2020) juga menyampaikan, keberadaan pasar ini bagian dari kekuatan untuk membangun ekonomi kerakyatan yg dibutuhkan pada saat semua terdampak pandemi Covid-19.
Salah seorang tokoh masyarakat di Bandingkan, Kendan Walujadi SE didampingi Muhammad Supriyanto (korlap) menyampaikan, Pasar Caplek yang sudah berjalan selama setahun ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian warga Bandingan.
Terlebih Desa Bandingan tidak memiliki pasar. "Kami berharap, pasar ini dapat berkembang dan pada akhirnya dapat meningkatkan ekonomi warga dan dapat meningkatkan pendapatan desa," kata Kendan Walujati.
Kendan menjelaskan tujuan lain dari Pasar Caplek juga untuk mempertahankan tradisi kearifan lokal. Karena pasar ini, dulu sudah ada dan dalam perjalanannya selama setahun ini, animo masyarakat cukup tinggi.
Pasar ini baru dilakukan sekali dalam seminggu, yakni setiap hari Ahad (Minggu)."Alhamdulillah dagangan milik 40 pedagang yang beraktivitas rata-rata habis terjual dalam waktu beberapa jam saja," jelas Kendan Walujati.
Ia juga berharap Pasar Caplek menjadi ikon Desa Bandingan. Sehingga ia dan pengelola akan terus melakukan sosialisasi guna memberikan pemahamanan baik ke pemerintah desa maupun masyarakat Bandingan.
Kemudian terkait nama Pasar Caplek tidak terlepas dari sejarah. Karena di era tahun 80 am pasar ini pernah ada. Lokasinya di jalan raya ada pasar dari selatan BRI Bawang - Kantor Depag Bawang tahun 1978 silam.
Tapi seiring dengan perkembangan zaman, Pasar Caplek hilang tanpa bekas. Kebetulan ada lahan kosong milik desa sehingga pasar ini berusaha dihidupkan kembali.
Caplek kata Kendan, dapat diartikan makan di tempat. Dan untuk menu, adalah makanan tradisional seperti nasi jagung, nasi oyek, krekel (singkong), pisang, singkong dan pisang goreng/godog.
Kita sedang membuat minuman khusus yakni wedang uwuh. Wedang ini terdiri dari empon empon (rempah) yang dapat digunakan sebagai minuman berkhasiat tinggi dan cocok mencegah Covid-19.
Pasar memanfaatkan tanah desa. Untuk memberikan rasa aman bagi pengunjung, dibuatlah rest area, mainan anak dan krealtifitas anak ditambah beberapa 'odong - odong' untuk melayani wisata lokal seperti waduk mrica.
Dengan Rp 5000 warga dapat keliling desa atau menuju objek wisata Waduk Panglima Besar Jenderal Sudirman (PLTA) Mrica Bawang.
Karena masih dalam situasi Covid-19 maka protokol kesehatan tetap harus ditaati. T|empat cuci tangan dan masker disiapakan jika pengunjung tidak bawa masker. Dan sebelum hari H (pasaran), penyemprotan disinfektan juga dilakukan.
Muhammad Supriyanto (Korlap Pasar Caplek) menambahkan bahwa pada Selasa (15/9/2020) adalah hari setahun Pasar Caplek. Pada malam harinya dilakukan selamatan dan doa bersama dihadiri Ketua DPRD Banjarnegara, Ismawan Setya Handoko SE, Forkopincam Bawang, Kades Bandingan Sulistiyadi Amd dan perangkat desa serta Ketua BPD Bandingan Kecamatan Bawang Kabupaten Banjarnegara.(*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |