Dampak Covid-19, Penjualan Rokok Sampoerna Diperkirakan Bakal Turun

TIMESINDONESIA, SURABAYA – PT HM Sampoerna Tbk memperkirakan volume penjualan rokok Sampoerna bakal turun sekitar 15 persen sampai akhir 2020 akibat dampak Covid-19.
Penurunan volume penjualan terjadi karena rendahnya permintaan oleh masyarakat.
Advertisement
Dari kinerja penjualan pada semester I 2020 yang hanya mencapai 38,5 miliar batang. Jumlah penjualan tersebut turun 18,2 persen secara tahunan dari semester I 2019.
Direktur Utama Sampoerna Mindaugas Trumpaitis mengatakan, selain akibat Pandemi, industri rokok terdampak kebijakan kenaikan tarif Cukai Hasil Tembakau (CHT) pada tahun lalu.
"Estimasi penurunan industri untuk tahun ini adalah 15 persen. Kami melihat itu sudah terjadi dan sebenarnya di kuartal II," katanya dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (18/9/2020).
Selain itu, bersamaan dengan penurunan penjualan rokok, pangsa pasar penguasa penjualan rokok di Tanah Air itu juga merosot. Saat ini, pangsa pasar Sampoerna hanya 29,3 persen atau turun 3,1 persen dari sebelumnya. Pangsa pasar perusahaan disumbang oleh merek Dji Sam Soe dan Sampoerna Kretek sekitar 36,3 persen. Selain itu, juga ditopang dengan Marlboro 57,2 persen.
Penurunan pangsa pasar rokok Sampoerna terjadi karena menurunnya permintaan dan daya beli masyarakat akibat dampak Covid-19 ini. "Ini merupakan tantangan yang berdampak langsung baik pada publik maupun dunia usaha Indonesia," ujarnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Sholihin Nur |