Ekonomi

Mengenal Kerajinan Sulam Angkinan, Potensi Bisa Menyaingi Songket

Rabu, 23 September 2020 - 07:11 | 147.64k
Dekranasda Sumsel sedang meninjau perajin sulam angkinan di OKU Timur (Foto: Dekranasda Sumsel)
Dekranasda Sumsel sedang meninjau perajin sulam angkinan di OKU Timur (Foto: Dekranasda Sumsel)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PALEMBANG – Kabupaten OKU Timur, Sumatra Selatan memiliki kerajinan sulam angkinan. Salah satunya yang dikembangkan Tenun Songket 'Mawar' di Desa Gunung Batu, Kecamatan Cempaka, Kabupaten OKU Timur.

Sulam angkinan ini sangat unik dengan bahan berupa kain beludru, perpaduan benang emas dan benang sulam dengan motif yang cantik. Kerajinan bisa dalam bentuk bantal, taplak meja hingga gaun pengantin.

Advertisement

Belum banyak yang mengenal kain ini. Kain sulam angkinan tak kalah indah dengan kain songket yang sudah lebih dulu dikenal. Di Desa Gunung Batu masih banyak warga yang menekuni kerajinan kain songket dan angkinan yang membutuhkan perhatian. Jika Di Palembang sentra kerajinan angkinan ini banyak dipusatkan di kawasan Jalan Peternakan, Sei Selincah.

Dekranasda Sumsel a

Menurut Ketua Dekranasda Sumsel Feby Deru, dengan terpusatnya sentra industri kerajinan angkinan di satu wilayah  memudahkan bagi para tamu ataupun wisatawan yang berkunjung untuk mendapatkan produk unggulan khas daerah ini.

"Jika sebelumnya  wisatawan hannya mengenal songket Palembang maka kedepan diharapkan Kain Sulam Angkinan akan dapat bersaing dipasaran bahkan mungkin melebihi pamor kain songket,"ujarnya kepada TIMES Indonesia, Rabu (23/9/2020) dalam keterangan rilisnya.

Lanjut dia, untuk itu Dekranasda Sumsel memberikan bantuan untuk pengembangan kerajinan sulam angkinan mitra UMKM Tenun Songket 'Mawar' di desa Gunung Batu OKU Timur.

Sementara, Solehah wanita perajin kain sulam angkinan mengatakan kerajinan memang butuh bantuan untuk bisa mengembangkan kerajinan. "Iya, tentu saja kami senang atas bantuan Dekranasda berupa kain beludru, benang emas dam lainnya. Memang bahan-bahan itulah yang kami butuhkan," terang wanita berusia 52 tahun yang mengatakan telah menekuni kain sulam angkinan sejak masih gadis belia hingga kini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES