Omzet Penjual Buku di Stadion Diponegoro Semarang Turun Selama Pandemi

TIMESINDONESIA, SEMARANG – Suasana sepi terlihat di bagian lapak penjualan buku kawasan Stadion Diponegoro bagian Timur, Kota Semarang, Jawa Tengah. Tak ada hiruk pikuk jual beli. Hanya ada satu, dua orang pembeli yang terlihat memilih buku dan tawar menawar dengan penjual.
Beberapa pedagang buku terlihat duduk di depan toko masing-masing sambil menawarkan dagangan. Tak dapat dipungkiri jika masih mewabahnya pandemi Covid-19 hingga saat ini, berdampak pada sepinya penjualan buku. Hal tersebut diungkapkan, Dedi Saputra, salah satu pedagang buku kawasan Stadion Diponegoro.
Advertisement
Menurutnya, sejak adanya pandemi di bulan Maret-September ini, ada penurunan omzet. Akan tetapi dirinya tidak punya pilihan selain tetap berjualan seperti biasa, meski terjadi penurunan omzet yang tajam.
"Bisa dikatakan lebih dari 70% omzet turun. Pandemi ini sepi banget pembeli. Terlebih kampus online, sekolah juga online," ujarnya kepada TIMES Indonesia, Sabtu (3/10/2020).
Kondisi ini sangat berbalik jika dibandingkan dengan sebelum adanya pandemi. Dedi mengungkapkan, sebelum pandemi, dirinya bisa menjual lebih dari 20 buku setiap harinya. Terutama yang banyak adalah buku-buku perkuliahan mahasiswa.
"Kalau saat ini bisa jual 5 buku saja di toko dalam sehari, itu sudah bagus. Tapi itu tetap sulit. Soalnya sepi pembeli saat ini," ungkapnya.
Akhirnya, untuk menyiasati penjualan bukunya, pria yang telah hampir 10 tahu berprofesi sebagai penjual buku tersebut memanfaatkan toko online yang ada untuk menjual bukunya. Ia mengaku dari toko online, bisa menjual 10 sampai 15 buku.
"Kalau yang paling banyak dicari itu buku materi perkuliahan dan umum. Untuk buku pelajaran sekolah sedikit yang nyari. Harapannya pandemi segera berakhir dan penjualan buku di kawasan Stadion Diponegoro bisa kembali sedia kala," ucapnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Rochmat Shobirin |