Petronas Kupas Potensi Digital Marketing, Pakar: Jangan Takut Kehabisan Kolam

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Petronas bersama Portal Jatim menggelar webinar Entrepreneur dan Digital Marketing bersama puluhan jurnalis di Jawa Timur secara daring, Selasa (10/11/2020).
Senior Manager Corporate Affairs & Administration Petronas Carigali Indonesia, Andiono Setiawan menuturkan, banyak pengalaman bisa digali dari penuturan dua narasumber kali ini. Mereka adalah Digital Marketing Expert, Andreas Agung Bawono dan seorang jurnalis sekaligus entrepreneur, Grenda Sri Bhisma.
Advertisement
Tema digital marketing selalu menarik untuk diulas terutama menghadapi era revolusi industri 4.0 sekaligus merupakan salah satu strategi peluang usaha di tengah pandemi. Webinar digital marketing dan entrepreneurship bagi jurnalis diharapkan memberi dampak positif secara luas.
"Petronas berharap bisa memberikan dampak yang bagus bagi jurnalis. Menjadi lebih kreatif dan lebih maju," ujar Andiono Setiawan.
Pada kesempatan tersebut, Andreas Agung Bawono, menguraikan perlunya merubah pola dari traditional market menuju digital marketing. Menurut Andreas, persaingan digital memang selalu ada karena memiliki market yang sangat luas.
"Jangan takut kehabisan kolam yang penting kita ketemu dengan target market kita," jelasnya.
Andreas sendiri sempat bekerja tujuh tahun sebagai karyawan otomotif nasional namun resign dan memilih full time menjadi digital marketing dengan sederet prestasi membanggakan.
"Gara-gara main dropshipper saya jadi resign dari kantor. Jadi saya tidak punya produk dan tidak punya modal. Tidak perlu sewa ruko tidak perlu sewa produk. Dari yang nol banget bisa belajar lewat pengalaman saya sendiri juga," terang Andreas.
Misalkan, calon dropshipper bisa mengunjungi pasar atau pusat grosir di tempat terdekat. Atau bisa secara online mencari supplier, masuk ke market place, riset produk terlaris dalam satu kota lalu ajukan diri menjadi dropshipper.
Berbekal kegigihan tersebut, Andreas kini telah menjalankan beberapa bisnis online berupa supplement kesehatan, jasa pelatihan dan beberapa bisnis digital lain.
"Digital marketing pada dasarnya adalah sebuah strategi untuk mempromosikan produk secara virtual, para praktisinya disebut digital markeeter," ujarnya.
Tujuan digital marketing mendatangkan sebanyak mungkin traffic atau pengunjung. Meliputi traffic secara organik (gratis) atau tanpa iklan berbayar dan paid traffic atau iklan berbayar misal dengan Face Book Ads, Instagram Ads dan sebagainya untuk mengundang traffic.
Jawaban paling dasar penggunaan digital marketing karena perilaku konsumen sudah berubah sesuai perkembangan internet.
"Semua sudah berkumpul di dunia digital, jika tidak bisnis bisa ketinggalan bisa punah karena konsumen sudah berkumpul di internet. Oleh karena itu kita perlu masuk ke dunia digital marketing," jelasnya.
Bisnis yang paling cocok dengan digital marketing bermacam jenis. Namun, ada satu point utama yaitu pentingnya melihat target market, sebab saat ini hampir semua orang sudah mempunyai gadget yang terkoneksi dengan internet.
Peluang bisnis dalam dunia digital marketing meski banyak keterbatasan tetap bisa dilakukan. Bisnis tanpa modal, tanpa produk, tanpa tempat usaha maupun tanpa karyawan. Misal, menjadi dropshipper.
"Hanya modal kuota dan gadget, tinggal pasarkan produk supplier dan akan dikirim menggunakan nama Anda," imbuhnya.
Selain itu, affiliate marketing. Menjualkan produk perusahaan tertentu melalui link khusus. Keuntungan berupa komisi dari vendor. Biasanya untuk pendaftaran gratis. Misal Agoda, Traveloka, Zalora, Amazon dan banyak lagi.
"Anda bisa daftar jadi affiliate, masuk web-nya dan mendapatkan link affiliate yang bisa disebar. Jika ada pengunjung yang belanja lewat link Anda, maka dapat komisi," tandasnya.
Peluang bisnis lain, menjadi publisher atau penayang iklan dari Google. Saat ini banyak dimainkan dan sudah menjadi profesi. Misal membuat konten video di YouTube.
"Bagi para pemula, tak perlu karyawan saat memulai membangun bisnis. Anda bisa memulai bisnis online dengan menjadi dropshipper," ungkap Andreas yang memulai usaha pada 2011 bermodal HP dan Facebook dengan menjadi dropshipper fashion Pasar Tanah Abang tersebut.
"Saya modal HP, produk saya foto dan posting di Facebook. Supplier yang kirim barang ke konsumen pakai nama saya," imbuhnya memberi semangat.
Apalagi saat ini sudah zaman digital dan tidak bisa ditawar lagi.
"Anda sudah harus bisa ditemukan dalam platform digital. Namun ada baik nya membuat website sebagai identitas Anda. Cari traffic dengan SEO atau SEM atau Ads. Kumpulkan data base dari situ," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Grenda Sri Bhisma, jurnalis MNC TV dan entrepreneur ini menceritakan perjalanan membuka usaha di Surabaya. Ia adalah pemilik Warkop Stadion yang terletak di Kawasan Gayungan. Karena tidak mungkin selamanya mengandalkan pemasukan dari gaji bekerja di perusahaan media.
"Selama ini jurnalis yang idealis akan susah untuk kaya. Maka perlu strategi membuka peluang usaha," terang Grenda.
Grenda bercerita, warkop miliknya sudah cukup lama berdiri. Hampir satu dasawarsa. Pelanggan tak pernah sepi. Namun, bukan berarti membuka usaha tidak pernah menghadapi masalah.
"Masalah terutama datang dari karyawan misal ada yang tidak jujur. Namun itu problem kita yang harus menemukan solusinya," tandasnya.
Maka, perlu jiwa entrepreneur agar tidak mudah putus asa sehingga ketika masalah datang tidak langsung buru-buru menghentikan usahanya tersebut.
"Jangan mudah menyerah jangan mudah berpaling ke usaha lain. Itu kuncinya," kata Grenda menambahkan.
Sementara di sisi lain, juga perlu merawat customer melalui pendekatan personal. Ia juga berpesan kepada karyawannya agar tidak membawa masalah ke tempat kerja. "Serta menganggap pelanggan adalah raja," katanya dalam Webinar Entrepreneur dan Digital Marketing yang digelar Petronas dan Portal Jatim. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Rizal Dani |