PT Harta Samudra Morotai Bertahan di Tengah Bencana Covid-19

TIMESINDONESIA, MOROTAI – PT Harta Samudra adalah eksportir ikan tuna yellowfin segar, beku dan olahan ke sejumlah negara Asia, salah satunya Vietnam. Selain itu, Harta Samudra merupakan salah satu perusahaan terkemuka dalam menerapkan praktik pengadaan sumber daya yang bertanggung jawab di Indonesia.
Hadir di pulau terluar demi membangun mitra dengan Pemkab Pulau Morotai dan lapangan kerja, Harta Samudra selalu mematuhi komitmennya dalam memenuhi kewajibannya di pemerintah daerah maupun dengan karyawannya.
Advertisement
Pimpinan Cabang PT Harta Samudra Morotai, I Made Malihartadana mengatakan selalu menjaga hubungan kerja sama yang telah di bangun dengan Pemkab Pulau Morotai yakni membayar seluruh kewajiban yang ditetapkan sesuai aturan yang berlaku.
=====
Pimpinan Cabang PT Harta Samudra Morotai, I Made Malihartadana. (Foto: Abdul H Husain/TIMES Indonesia).
"Termasuk PT Harta Samudra tetap bertahan di Pulau Morotai walau di hantam bencana Covid-19 sehingga sempat menghentikan ekspor beberapa bulan ke Vietnam karena lock down," ungkap Mali sapaannya, Kamis (17/12/2020).
Mali menambahkan, Harta Samudra tetap berkomitmen mempertahankan karyawannya alias tidak dirumahkan dan tetap di gaji, padahal pendapatan perusahan sudah jauh menurun.
Namun Mali masih tetap bersyukur, walaupun produksi tuna loin ekspor jauh menurun tetapi negara tujuan ekspor masih membuka pasar untuk tuna loin Morotai.
"Vietnam sebagai negara tujuan ekspor sempat menghentikan ekspor tuna Morotai karena corona, tapi sudah beberapa bulan telah dibuka kembali sehingga kami sudah dapat mengekspor walaupun dalam jumlah kecil," terangnya.
Turunnya kuantitas ekspor di bulan ini, karena cuaca buruk sehingga nelayan sulit mencari ikan. "Ekspor tuna loin ke Vietnam masih tetap jalan hanya sudah menurun jauh, biasanya 4 sampai 6 kontainer kini tinggal 1 kontainer," lontarnya.
Mali menjelaskan, dalam pekan ini ada pengiriman ikan 2 kontainer, 1 kontainer tetelan dan 1 kontainer loin, tapi hanya ke Surabaya menggunakan Tol Laut Nusantara III. Nanti pada tanggal 24 Desember baru ada ekspor 1 kontainer tuna loin ke Vietnam dan 1 kontainer ke Surabaya.
Soal pendapatan perusahaan dan nelayan menurun karena cuaca buruk dibenarkan Ketua Nelayan Hino Pomakomote, Habib Bandari. "Sejak November cuaca buruk sehingga menyulitkan nelayan mencari ika tuna. Selain itu, mempengaruhi keberadaan ikan di rumpon. Tetapi, kalau yang tetelan masih bagus pendapatannya," ucapnya.
Walaupun demikian Habib, masih sangat bersyukur karena PT Harta Samudra masih tetap bertahan membeli ikan tuna di Morotai di tengah kondisi Covid-19. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Sholihin Nur |