Ekonomi

Meski Harga Kedelai Naik, Pabrik Tahu Tertua di Surabaya Masih Bertahan

Senin, 04 Januari 2021 - 22:39 | 161.41k
Karyawan pabrik tahu UD Sumber Kencana saat memproduksi tahu. (Foto: Instagram UD Sumber Kencana)
Karyawan pabrik tahu UD Sumber Kencana saat memproduksi tahu. (Foto: Instagram UD Sumber Kencana)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, SURABAYAHarga Kedelai di pasaran melonjak tinggi. Harga kedelai dari Rp 7.200 melonjak hingga Rp 9.000 per kilogramnya. Meski harga kedelai meroket, tak membuat pabrik tahu tertua di Surabaya berhenti beroperasi.

UD Sumber Kencana adalah pabrik tahu di Surabaya yang sudah berdiri sejak 1952. Dalam produksinya, pabrik tahu ini masih menggunakan peralatan tradisional.

Advertisement

Meski harga kedelai naik, dalam sehari pabrik tahu UD Sumber Kencana bisa membuat 200 kg tahu.

Pemiliki pabrik tahu yakni Riani yang dikenal oleh banyak tengkulak dan pedagang tahu Surabaya sebagai Mami Tahu adalah pemilik generasi ketiga UD Sumber Kencana.

Riani mengatakan selama harga kedelai melonjak, ia sama sekali tak mengurangi kuantitas pembuatan tahunya. Ia hanya mengakali dengan menaikkan harganya sedikit hanya naik Rp.10 ribu permasaknya.

"Dulu permasaknya harganya 180 ribu, aku naikkan jadi sekarang 190 ribu permasaknya," ujar Mami tahu, Senin (4/12/2020).

Meroketnya harga kedelai di pasaran, Mami Tahu pun memberi penjelasan kepada para pelanggannya bahwa harga kedelai sedang naik. Menanggapi hal tersebut para langangganan tahunya tak ada komentar apa-apa.

"Terus aku bilang ke bakulku, harga kedelai naik ini gimana ? Ya mereka bilang jangan dinaikkan, terus ini tak kurangi gimana  bahan bakunya, tahunya agak tipis sedikit. Mereka mau ngerti semua bakulku," tambah Mami Tahu.

Terkait harga kedelai yang meroket, Mami Tahu tidak mendapatkan sosialisasi apapun dari pemerintah. Ia juga mengatakan tidak pernah mendapat kompensasi apapun dari pemerintah.

Selama harga kedelai naik, tahu-tahu dari luar Surabaya banyak yang tidak masuk ke Surabaya. Hal ini justru berdampak baik pada penjualan tahu di pabriknya. "Omsetnya naik selama 3 hari naik 100 persen," terangnya.

Selama ini, supplier bahan baku kedelai pabriknya adalah dari Surabaya. "Kedelai bukan gak ada, banyak cuma harganya mahal saja," kata Mami Tahu.

"Ya semoga Covid segera berakhir, agar bisa seperti dulu dan semoga dari pemerintah memperhatikan kami, karena usaha kami berdiri sejak 1952 semoga harga kedelai murah dan usaha kami lancar," harap pemilik pabrik tahu tertua di Surabaya itu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES