Harga Kedelai Naik, Diskoperindag Bondowoso Sudah Berkordinasi dengan Distributor

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Bondowoso (Diskoperindag Bondowoso) sudah melakukan kordinasi dengan distributor pengimpor kedelai Wilayah Jawa Timur. Hal itu untuk menyetabilkan harga kedelai.
Seperti diketahui, produsen tahu dan tempe sempat mengeluh karena harga bahan baku kedelai naik. Akibatnya harga tahu dan tempe juga dinaikkan.
Advertisement
Kepala Bidang (Kabid) Usaha Perdagangan dan Pengembangan Ekspor Diskoperindag Bondowoso, Ida Kurnia Theolita mengaku telah melakukan koordinasi dengan Disperindag Jatim.
"Yakni untuk terus memantau harga dan mengumpulkan data kebutuhan kedelai setiap kabupaten/kota," katanya.
Pihaknya bersama Disperindag Jatim meminta distributor kedelai di wilayah Jawa Timur memberikan harga di bawah pasaran yakni Rp 8.500. Khususnya bagi industri kecil.
Tetapi untuk saat ini kata dia, masih belum bisa mencakup semua wilayah. Karena terkendala biaya pengiriman. "Sehingga di sejumlah daerah harga kedelai masih tinggi, seperti di Bondowoso," imbuhnya.
Harga kedelai di level eceran berkisar Rp 10.000-Rp 11.000 per kilogram. Sedangkan di tingkat agen sekitar Rp 9.500 per kilogram. Sebelumnya, harga kedelai dibanderol Rp 6.400-Rp 7.600 per kilogram.
Menurutnya, harga kedelai di Kabupaten Bondowoso melambung sejak 3 minggu lalu. Penyebabnya, permintaan kedelai negara produsen meningkat.
"Harga kedelai yang naik adalah kedelai impor. Rata-rata memang produsen di Kabupaten Bondowoso menggunakan kedelai impor karena jenis atau bentuknya lebih besar," paparnya.
Ia menyebutkan, beberapa waktu lalu, pelaku industri tahu dan tempe curhat kenaikan harga kedelai ke Diskoperindag Bondowoso. "Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk mengatasi masalah kenaikan harga kedelai," ucapnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Faizal R Arief |
Publisher | : Sholihin Nur |