Ekonomi

Susenas BPS 2020: Indeks Kemiskinan Tuban Meningkat 1,33 persen

Selasa, 12 Januari 2021 - 16:45 | 157.19k
Kepala BPS Tuban, Eko Mardiana saat di kantor Badan Pusat Statistik Kabupaten Tuban (12/01/2020) (FOTO: BPS Tuban)
Kepala BPS Tuban, Eko Mardiana saat di kantor Badan Pusat Statistik Kabupaten Tuban (12/01/2020) (FOTO: BPS Tuban)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, TUBAN – Indeks Kemiskinan di kabupaten Tuban mengalami meningkatan 1,33 persen bersamaan dengan pandemi Covid-19. 

Berdasarkan keterangan resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tuban usai Survei Sosial Ekonomi Nasional atau Susenas 2020 di wilayah Kabupaten Tuban yakni jumlah penduduk miskin mencapai 187.130 jiwa atau 15,91 persen. Angka tersebut naik 16.330 jiwa jika dibanding tahun sebelumnya 170.800 jiwa atau 14,58 persen. 

Advertisement

BPS-Tuban.jpg

Kepala BPS Tuban, Eko Mardiana mengatakan peningkatan angka kemiskinan merata di seluruh Kota/Kabupaten khususnya Jawa Timur, akibat dampak pandemi Covid-19.

“Sebenarnya, peningkatan kemiskinan bukan hanya terjadi di Tuban saja, tetapi di seluruh wilayah kabupaten di Jawa Timur,” kata Eko perempuan yang pernah menjabat di Kantor BPS Papua, Selasa (12/01/2021)

Eko menyebutkan presentasi dari total 38 kota/kabupaten di Jawa Timur, dalam kurun waktu 10 tahun Susenas, angka kemiskinan mengalami kenaikan sebesar 0,72 persen pada tahun 2020 ini. Untuk tahun 2019 lalu, presentase kemiskinan di Jawa Timur hanya mencapai 10,37 persen dan pada tahun 2020 ini mencapai 11,09 persen.

Sedangkan untuk angka penduduk miskin Kabupaten Tuban tahun 2020 ini masih menempati urutan 5 (lima) tertinggi dari total di Jawa Timur. Selain itu, bila dibanding wilayah eks-Karesidenan mencakup Bojonegoro, Lamongan dan Tuban.

"Tuban masih tinggi 15,91 persen karena Lamongan penduduk miskinnya sebesar 164.680 jiwa atau 13,85 persen dan Bojonegoro sebesar 161.100 jiwa atau 12,87 persen," jelasnya. 

BPS-Tuban-2.jpg

Namun demikian tred penurunan kemiskinan di Tuban terjadi kurun waktu 4 tahun yakni tahun 2016 kemiskinan sebesar 17,14 persen, di tahun 2017 sebesar 16,87 persen, kemudian tahun 2018 sebesar 15,31 persen dan tahun 2019 sebesar 14,58 persen. Hanya saja, untuk tahun 2020 ini, presentase kemiskinan di Tuban kembali mengalami kenaikan hingga 15,91 persen.

"Tahun 2020, jumlah penduduk miskin di Kabupaten Tuban mencapai 187.130 jiwa atau 15,91 persen, bertambah sebesar 16.330 jiwa dibandingkan kondisi tahun 2019 sebesar 170.800 jiwa atau 14,58 persen," ungkapnya 

Sedangkan Garis Kemiskinan GK Kabupaten Tuban kondisi tahun 2020 sebesar Rp 371.465,- per kapita per bulan, meningkat jika dibandingkan tahun 2019 besarnya Rp 348.503,- per kapita per bulan, naik sebesar 6,59 persen

Sedangkan angka kenaikan Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Kabupaten Tuban tahun 2020 turun 0,57 poin, dari 2,84 menjadi 2,27. Hal ini mengindikasikan rata-rata pengeluaran penduduk miskin Tuban semakin mendekati GK dibandingkan pada tahun 2019.

Selain itu Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Kabupaten Tuban tahun 2020 turun 0,27 poin, dari 0,75 menjadi 0,48. Penurunan ini juga mengandung arti bahwa ketimpangan pengeluaran diantara penduduk miskin kian mengkecil. Sedangkan untuk Propinsi Jawa Timur, persentase penduduk miskin tahun 2020 sebesar 11,09 persen, naik dari tahun sebelumnya 10,37 persen. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES