Inovasi Jadi Kunci Macarina Mampu Bertahan di Industri Kuliner

TIMESINDONESIA, JEMBER – Kebiasaan masyarakat Indonesia yang gemar mencoba jenis makanan baru, menjadi peluang sekaligus tantangan tersendiri bagi mereka yang ingin terjun berbisnis makanan. Kondisi itu pula yang sedari awal nampak disadarai oleh Macarina, merek makanan asli Jember yang pemasarannya telah menembus berbagai kota di Indonesia.
"Kuncinya adalah di inovasi. Jadi kami memiliki rasa yang basic dan itu terus kami pertahankan seperti rasa balado, jagung, manis, gurih, dan sebagainya. Selain itu, kami juga terus berinovasi berbasiskan riset, tentang apa yang hits sekarang ini,” ujar Bintang Hardian, Divisi Marketing Online dari Macarina di sela-sela acara Jember Beauty Fest 2021.
Advertisement
Even kecantikan pertama di Jember itu digelar TIMES Indonesia Biro Jember di Lippo Plaza Jember selama tiga hari hingga Minggu (17/1/2021).
Beberapa rasa inovasi yang silih berganti dikeluarkan Macarina antara lain adalah rasa soto, telur asin, hazelnuts, dan sebagainya.
“Yang terbaru, sesuai trend Korea saat ini, kami juga keluarkan rasa buldogi, samyang, kimchi, dan sejenisnya,” lanjut Bintang.
Perpaduan antara rasa dasar dan rasa inovasi yang terus berganti menjadi Macarina mampu bertahan, bahkan terus berekspansi di masa pandemi seperti saat ini.
Sempat Bangkrut, Bangkit Dari Modal Urunan Rp 750 Ribu
Perjuangan di balik lahirnya Macarina, juga menyimpan cerita yang menarik sekaligus inspiratif bagi generasi muda. Terutama mereka yang ingin berwirausaha.
"Bermula dari kegagalan mas Helmy Zamrudiansyah. Awalnya dia usaha coklat tapi bangkrut dan kemudian dia pergi ke Jakarta,” ucap Bintang.
Di ibu kota yang penuh persaingan itulah, Helmy mencicipi makanan makaroni yang belum banyak di jual di Jember saat itu.
"Lalu mas Helmy berpikir, kenapa tidak ini dicoba di bawa ke Jember,” papar Bintang.
Tak sekedar membuat makaroni biasa. Helmy dalam percobaannya mengolah makaroni dengan cara kering dan aneka rasa.
Hasilnya, coba ia presentasikan kepada sang istri, Fauzian Inayani serta dua orang temannya, Ilham Juni dan Rofi.
“Tahun 2017, mereka sepakat untuk mendirikan usaha Macarina dengan modal masing-masing Rp 750 ribu. Sehingga terkumpul uang Rp 3 juta,” ungkap Bintang.
Seiring berjalannya waktu, diiringi kerja keras dan inovasi, Macarina telah berkembang pesat.
Secara offline, di kota Jember, Macarina punya pusat penjualan di dua titik, yakni di Jalan Kalimantan dan Jalan Karimata, yang keduanya berada di kawasan kampus Unej.
“Selain itu untuk franchise nya ada di Bali, Surabaya, Jakarta, dan Lumajang,” papar Bintang.
Selain itu, Macarina juga mampu melayani pembeli dari berbagai kota di Indonesia lewat penjualan online (daring). “Kami pasarkan lewat media sosial seperti Instagram dan di marketplace seperti Shopee, Tokopedia, dan sebagainya,” pungkas Bintang. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Dody Bayu Prasetyo |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |