Ekonomi UMKM Tangguh

Firman Yusuf Sulap Sabut Kelapa Jadi Barang Bernilai Ekonomi Tinggi

Kamis, 28 Januari 2021 - 18:09 | 143.24k
Firman Yusuf dan berbagai model hasil produksinya, pot bunga dari sabut kelapa. (Foto: Hermawan Septianto/ TIMESINDONESIA)
Firman Yusuf dan berbagai model hasil produksinya, pot bunga dari sabut kelapa. (Foto: Hermawan Septianto/ TIMESINDONESIA)
FOKUS

UMKM Tangguh

Kecil Besar

TIMESINDONESIA, CILACAP – Pemuda Warga Karangbawang Kawunganten Kabupaten Cilacap, Firman Yusuf, sulap sabut kelapa menjadi pot bunga, dan bernilai di pasar.

Ditemui dirumah sekaligus tempat usahanya, Firman menceritakan bahwa awalnya hanya iseng membuat berbagai model pot bunga, mengingat banyaknya limbah sabut kelapa di daerahnya yang terbuang, Kamis (28/1/2021).

Advertisement

Firman yang sebelumnya bekerja pada salah satu perusahaan di wilayah Cikarang Bekasi, adanya pandemi Covid-19, mengharuskan dirinya harus pulang kampung karena terkena imbas pengurangan karyawan.

Untuk proses pembuatan pot dari sabut kelapa, lanjut Firman, menggunakan kawat loket PVC yang dipotong sesuai ukuran yang dikehendaki, kemudian dibentuk tabung untuk bagian luar melebar, bagian dalam mengecil, tak lupa untuk alas bawah juga dikasih kawat sesuai bentuk.

Selanjutnya sabut kelapa tersebut dimasukan disela sela rangkaian pot tersebut hingga penuh sambil ditekan-tekan supaya padat dan kencang.

Menurutnya, dia sudah memulai usaha ini sejak bulan September 2020 yang lalu, dengan melibatkan warga setempat baik kaum ibu dan para pemuda desa, Alhamdulilah sudah ribuan pot terjual, jelasnya.

Dalam usaha pembuatan pot sabut kelapa ini, dirinya mempekerjakan sedikitnya 45 orang pekerja, dan dalam sehari rata-rata produksi yang dihasilkan mencapai 700 pot bunga dengan berbagai motif dan ukuran, terang pemuda yang saat ini juga tercatat sebagai mahasiswa Presiden University semester 8 ini.

Harga pot sabut kelapa ini relatif terjangkau, mulai Rp 5.000,- hingga Rp 25.000. Dipasarkan oleh Firman Yusuf melalui online di media sosial dan juga melalui offline, Firman juga berharap produknya bisa diterima di pasar lokal. "Syukur bisa regional dan internasional," katanya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES