Komisi VI DPR RI: BSI Jawab Kebutuhan Pasar Syariah Indonesia

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ketua Komisi VI DPR RI Faisol Riza menyebut, terbentuknya Bank Syariah Indonesia (BSI) merupakan bagian dari terobosan yang dilakukan Kementerian BUMN untuk menjawab kebutuhan besar pasar syariah yang selama ini diisi secara parsial oleh bank-bank konvensional melalui anak perusahaan.
“Pendirian Bank Syariah Indonesia ini menjadi kabar yang menggembirakan di tengah lesunya perekonomian global dan nasional. Sehingga kita bisa menyiapkan satu platform syariah yang memungkinkan bisa berkembang di masa mendatang,” ujar Faisol Riza dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (25/2/2021).
Advertisement
Logo BSI. (FOTO: Bisnis)
Kata dia, aset Bank Syariah Indonesia yang mencapai sebesar Rp240 triliun ini, tentunya memberikan harapan baru bagi tumbuhnya industri berbasis syariah yang berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat dan pengentasan kemiskinan di Indonesia.
Faisol Riza memastikan mendukung penuh upaya yang dilakukan untuk menjadikan Bank Syariah Indonesia menjadi 10 besar perbankan syariah di dunia dan bisa mengambil potensi pasar syariah global maupun nasional secara maksimal.
“Indonesia merupakan negara muslim terbesar di dunia, ini tentu menjadi pasar syariah yang sangat potensial, harus benar-benar digarap dengan maksimal oleh Bank Syariah Indonesia. Jika mampu menguasai pasar syariah nasional, maka target menjadi 10 besar perbankan syariah global bisa terwujud,” katanya.
Bank syariah terbesar dunia swbagaimana rilis The Asian Banker saat ini adalah Al Rajhi Bank (Arab Saudi). Di posisi kedua, Kuwait Finance House, dan di posisi ketiga ada Qatar Islamic Bank. Di posisi keempat ada Masraf Al Rayan (Qatar).
Kemudian di posisi kelima ada Meezan Bank, posisi keenam ada Qatar International Islamic Bank (Qatar), posisi ketujuh ada Dubai Islamic Bank (UEA). Kemudian, di posisi kedelapan ada Alinma Bank (Arab Saudi), posisi kesembilan ada Maybank Islamic dan terakhir, Bank Albilad (Arab Saudi).
Sebagaimana diketahui, pada 1 Februari 2021 lalu, pemerintah telah resmi membentuk PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Tbk sebagai lembaga perbankan syariah hasil merger anak perusahaan BUMN bidang perbankan syariah, di antaranya Bank Rakyat Indonesia Syariah, Bank Syariah Mandiri dan BNI Syariah.
Ketua Komisi VI DPR RI Faisol Riza mendukung pembentukan Bank Syariah Indonesia ini. Ia pun menilai, terbentuknya BSI merupakan bagian dari terobosan yang dilakukan Kementerian BUMN untuk menjawab kebutuhan besar pasar syariah yang selama ini diisi secara parsial oleh bank-bank konvensional melalui anak perusahaan. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |