70 Persen Produk Lokal Dominasi Penjualan di Malang Town Square

TIMESINDONESIA, MALANG – Malang Town Square (Matos) sebagai salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Malang Raya menghadirkan produk-produk lokal karya pelaku usaha mikro, kecil dan menengah atau UMKM.
"Di Matos produk lokal UMKM 70 persen. Sisanya 20 persen brand nasional. Dan 10 persen produk luar negeri," kata Mall Director Matos Fifi Trisjanti kepada TIMES Indonesia, Jumat (5/3/2021).
Advertisement
Ia menjelaskan saat ini pelaku UMKM yang menjual produknya di Matos beberapa tutup toko. Sebab, kondisi pandemi Covid-19 sehingga sebagian memilih untuk tutup.
Fifi menambahkan, lokasi UMKM ditempatkan di tempat-tempat strategis dan setiap lantai ada. Di sana ada kerajinan tangan, batik, dan lain-lain.
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo mengatakan dirinya ingin para pengusaha mal maupun pusat perbelanjaan untuk memberikan ruang strategis kepada pelaku UMKM.
Fifi mengatakan, sebelum pemerintah meminta hal tersebut, Matos lebih dulu melakukan dan memberikan ruang kepada para pelaku UMKM untuk menjual produknya di Matos.
"Kami sudah duluan. Intinya kami sangat terbuka untuk UMKM sudah dari dulu," tegasnya.
Pihaknya telah menawarkan kepada beberapa Bank seperti Bank Jatim, BRI, dan BNI untuk turut memberikan peluang kepada pelaku UMKM.
"Saya sudah menyiapkan tempat yang bagus-bagus. Semuanya free cuma bayar service charge seperti iuran kebersihan, keamanan dan listrik. Bank Jatim sudah mau tinggal nunggu respon UMKM," jelasnya.
Fifi menerangkan, jika UMKM harus mengikuti semua aturan Matos (Malang Town Square). Termasuk jam buka-tutup, standar pelayanan dan kemasan produk lokal yang dijual harus menarik. "Intinya kami selalu ikut apa kata pemerintah," ujarnya. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Ferry Agusta Satrio |
Publisher | : Sofyan Saqi Futaki |