Kades di Madiun Sukses Budidaya Koi di Sawah Bengkok

TIMESINDONESIA, MADIUN – Ikan jenis koi saat ini sedang naik daun. Nilai ekonomis tinggi membuat budidaya koi prospektif untuk bisnis. Di Madiun, ada salah seorang kepala desa (kades) yang menekuni budaya koi.
"Prospek ikan koi lebih menjanjikan daripada ikan konsumsi. Kalau ikan konsumsi keuntungan 5 persen dari modal sedangkan ikan koi keuntungannya tidak ternilai," jelas Tatang Heru Purnomo, Kepala Desa Kenongorejo, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, Minggu (14/3/2021).
Advertisement
Tatang menggunakan tanah kas desa (bengkok) seluas 5 hektare untuk budidaya koi. Ada 52 kolam berukuran 15 x 10 meter yang dimiliki saat ini. Ada berbagai jenis koi yang dipelihara.
"Ada kohaku, sanke, zlayer dan chagoi. Untuk harganya bervariasi tergantung jenisnya," jelas Tatang.
Tatang memulai budidaya koi sejak tiga tahun lalu. Budi daya dilakukan secara mandiri dan otodidak. Mulai dari pembibitan hingga pemeliharaan. Risiko budidaya ikan koi juga pernah dia rasakan.
"Dulu waktu awal, ikan koi di tiga kolam mati semua," ungkap Tatang.
Namun, kini budidaya koi Tatang sudah berkembang. Selama pandemi Covid-19, permintaan ikan koi justru meningkat. Pembelinya tidak hanya dari Madiun saja. Ada yang berasal dari Jogjakarta, Palembang hingga Papua. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |