Ekonomi

Belanja Tak Terduga Sebesar Rp 3,5 M jadi Rebutan Tiga OPD Pamekasan

Senin, 22 Maret 2021 - 19:26 | 24.28k
Ilustrasi - Uang (FOTO: Akhmad Syafi'i/TIMES Indonesia)
Ilustrasi - Uang (FOTO: Akhmad Syafi'i/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PAMEKASANBelanja Tak Terduga (BTT) untuk tiga organisasi perangkat daerah (OPD) Pamekasan hingga sekarang belum jelas klaimnya, Senin (22/3/2021).

Sementara kegunaan anggaran tersebut nantinya salah satunya akan diperuntukkan untuk fisik kebanjiran, bantuan sembako dan kekeringan.

Advertisement

Belanja Tak Terduga (BTT) sebesar Rp 3,5 Miliar itu pada tahun 2019 menjadi rebutan tiga Dinas.  Antara lain Dinas Kesehatan, Dinas Sosial dan Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan. 

Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Pamekasan Suprijanto mengatakan dana BTT tahun sebelumnya dibagi tiga. Sesuai rencana, tahun ini, pihaknya meminta dana tersebut diklaimkan ke BPBD secara keseluruhan. 

Mengingat, kebutuhan BPBD sangat banyak. Lokasi yang perlu diperbaiki hingga sekarang belum terealisasi oleh dana BTT tersebut. Jumlahnya juga cukup banyak. Kisaran 71 titik. 

Rekapan lokasi bencana yang sudah disurvei instansinya beragam. Misalnya di Utara, wilayah Pegantenan, Kadur, Pakong sampai Waru Pasean dan Batumarmar.

"Yang paling besar Bujur Tengah dan Barat. Di sana kemarin sempat ada longsor, menghalangi pelintasan jalan," katanya.

Dari lokasi tersebut harus dipilah. Mana saja yang masuk skala prioritas. Pihaknya sudah mengajukan ke Sekda dan Bupati Pamekasan beberapa titik yang sudah di survei. Namun, belum bisa diproses. Sebab, masih diklaim tiga Dinas. 

"Dinsos, Dinkes, dan BPBD. Khusus, anggaran BTT (BPBD) sendiri dibagi kepada fisik kebanjiran, bagi-bagi mamin dan kekeringan. Kalau tanah longsor harus mengacu kepada prioritas fasum seperti Jembatan di Kowel. BTT ini sangat minim karena dibagi tiga," ujarnya. 

Disinggung mengenai prosentase pembagian, Pri-sapaan akrabanya- mengaku tergantung pengeluaran dan pemakaian dari masing-masing OPD. Khusus BPBD pembagiannya sangat minim. Bahkan, bisa-bisa tidak sampai Rp 1 Miliar. Jembatan Kowel yang sudah dikerjakan itu tercover dalam Rp 3,5 M dan belum terbayarkan.

|Anggaran (BPBD) tahun ini tergantung besaran anggaran yang dianggarkan. Sebab, 35 titik di Pantura yang sudah masuk rekapan belum terealisasi karena terbentur anggaran," ungkapnya terkait anggaran Belanja Tak Terduga. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES