Ekonomi

Kain Gombal Disulap Jadi Celana Dalam, Pasarnya sampai ke Luar Negeri

Senin, 22 Maret 2021 - 18:14 | 100.19k
Warga Babakan Kalangsari menata dan menumpuk kain gombal untuk dijual ke pengrajin celana dalam di lingkungan Kelurahan Sukamanah (Foto: Harniwan Obech/Times Indonesia)
Warga Babakan Kalangsari menata dan menumpuk kain gombal untuk dijual ke pengrajin celana dalam di lingkungan Kelurahan Sukamanah (Foto: Harniwan Obech/Times Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, TASIKMALAYA – Helai demi helai kain gombal ditata dan ditumpuk oleh para perajin celana dalam di halaman rumah warga, tepatnya di Kampung Babakan Kalangsari Kelurahan Sukamanah, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.

Kain Gombal adalah istilah yang diberikan oleh warga Kampung Babakan Kalangsari pada kain limbah pabrik garmen. Ratusan masyarakat memanfaatkan kain gombal untuk diproduksi menjadi industri celana dalam rumahan.

Advertisement

Belasan perusahan garmen dari berbagai kota seperti Sukabumi, Bandung, Tangerang, Solo, dan Pasuruan limbahnya ditampung oleh beberapa pengepul kain gombal di kampung Babakan Kalangsari.

Warga Babakan Kalangsari menata dan menumpuk kain aCelana dalam berbahan kain gombal produksi para  pengrajin Kampung Babakan Kalangsari, Kelurahan Sukamanah (Foto: Harniwan Obech/Times Indonesia)

Pengusaha pengepul kain Gombal Isman (50) mengungkapkan usaha yang dirintis olehnya dimulai sejak tahun 2000 dan menjadi generasi ketiga warisan dari keluarganya.

"Produksi industri celana dalam rumahan ini sudah berjalan puluhan tahun yang lalu dan menjadi usaha turun-temurun keluarga warga Babakan Kalangsari," ungkapnya kepada TIMES Indonesia Senin (22/3/2021) sore.

Isman menerangkan ia bisa menjual  kain gombal  ratusan kilogram per hari  limbah garmen kepada para pengrajin di lingkungannya dengan harga Rp8.500 per kilo dan bisa menjadi  celana dalam sebanyak 20 buah.

Kain-Gombal-Disulap-Jadi-Celana-Dalam.jpgSeorang pegawai mengoperasionalkan mesin obras di industri rumahan celana dalam Kampung Babakan Kalangsari, Kelurahan Sukamanah (Foto: Harniwan Obech/Times Indonesia)

Ditempat terpisah, pengrajin celana dalam rumahan Roni (36) menuturkan usaha ini bisa menghidupi keluarganya dan menyerap tenaga kerja di lingkungannya.

"Alhamdulilah saya bisa bersama-sama dengan 15 orang tetangga, kita berbagi rezeki walaupun sedikit yang penting berkah, "tuturnya.

Di sela aktivitasnya Roni menjelaskan omset produksi celana dalamnya mencapai 80 kodi per hari yang produksinya disebar ke dua Rukun Wilayah (RW) . Beragam celana diproduksinya dari celana dalam anak sampai dewasa dengan harga per kodi, celana anak polos Rp30.000, celanan anak motif Rp32.000, dan celana dalam dewasa Rp40.000.

Kain gombal yang sudah berbentuk celana dalam menurut Roni dijual ke bandar di lingkungannya. Selanjutnya dipasarkan ke Bogor, Solo, Bekasi, Jombang, Wonosobo, Garut, bahkan sampai diekspor ke negara Nigeria, Malaysia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES