Ekonomi UMKM Tangguh

Ladu Sing di Lamongan Bukan Tangkap Penjahat Tapi Menempati Outlet UMKM di Indomaret

Senin, 24 Mei 2021 - 08:43 | 116.71k
Ladu Sing, produk UMKM Kabupaten Lamongan yang sudah masuk ke Indomart atau retail modern, Senin (24/05/2021), (Foto: Moch. Nuril Huda/TIMES Indonesia)
Ladu Sing, produk UMKM Kabupaten Lamongan yang sudah masuk ke Indomart atau retail modern, Senin (24/05/2021), (Foto: Moch. Nuril Huda/TIMES Indonesia)
FOKUS

UMKM Tangguh

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Siapa yang tidak mengenal nama Ladoo Singh, salah satu tokoh dalam serial aksi animasi “Shiva” ini dikenal sebagai Inspektur Polisi yang sangat penakut. Bahkan untuk menangkap penjahat saja, ia selalu dibantu seorang anak lelaki bernama Shiva.

Namun di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur Ladu Sing bukanlah nama salah satu tokoh Inspektur Polisi yang bertugas menangkap penjahat. Tapi Ladu Sing merupakan salah satu produk UMKM lokal yang telah menempati outlet di Indomaret.

Pemilik produk UMKM lokal Ladu Sing Titik Winarsih mengaku, pemberian nama jajanan opak ladu ini memang terinspirasi dari salah satu tokoh Inspektur Polisi yang ada di film animasi Shiva. 

ladu sing b

“Nama Ladoo Singh itu kan nggak hanya dikenal kalangan anak-anak saja. Orang dewasa juga banyak yang mengenal nama itu. Agar opak ladu ini lebih cepat booming dan familier di telinga masyarakat Lamongan maka produk ini saya beri nama Ladu Sing,” ujar Titik Winarsih, Senin (24/05/2021). 

Opak ladu, jelas Titik sapaan Titik Winarsih, dulunya merupakan jajanan tradisional yang banyak dijajakan ibu-ibu dengan membawa tampah. Kemasan opak ladu saat itu, ungkap Titik, ditusuk menggunakan lidi dan bagian ujungnya hiasi bendera. 

“Bagi yang lahir tahun 70-an di pedesaan, saya yakin pasti paham jajanan yang mudah lumer di lidah dengan rasa manis (original) ini. Opak ladu saat itu di kemas sangat sederhana hanya ditusuk lidi dengan hiasan bendara bagian ujungnya,” katanya.

Menurutnya, cara pembuatan opak ladu terbilang cukup lama. Mulai dari bahan mentah sampai dengan produk jadi, jelas Titik, itu membutuhkan proses pengeringan seperti halnya kerupuk. 

“Untuk bahannya dari beras ketan. Kemudian dimasak (ditanak) sampai matang. Selanjutnya ditambahi gula, ditumbuk sampai halus dan dijemur sebentar,” ucapnya. 

Kenapa penjemuran bahan olahan tersebut tidak boleh terlalu kering seperti kerupuk ? Titik menuturkan, agar nantinya saat disangrai itu bisa menggembung.  
 
“Pasca dijemur adonan digunting-gunting, dipotong-potong sesuai bentuk yang diinginkan. Kemudian disangrai dengan kerikil, bukan dengan pasir sampai bisa mengembung,” akunya.

Warga Desa Balun, Kecamatan Turi ini mengaku, usaha memproduksi opak ladu dijalankannya sejak tahun 2010 dengan kemasan sangat sederhana dan pemasarannya juga hanya antar desa saja. 

“Setelah mendapat pembinaan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lamongan, opak ladu saya dikemas kekinian dengan nama Ladu Sing. Bagi mereka yang ingin bernostalgia dengan opak ladu, saat ini bisa mendapatkannya dengan mudah di Indomaret terdekat,” kata Titik, pelaku UMKM yang mengaku menamakan produknya karena terinspirasi Inspektur Polisi Ladoo Singh. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES