Ekonomi

Di Tangan Endang Sulastri Tanah Liat Disulap Jadi Produk Unik yang Bernilai

Minggu, 20 Juni 2021 - 10:31 | 87.30k
Endang Sulastri (45) saat menunjukan furniture dari tanah liat yang ia buat di rumahnya Dusun Mambang, Desa Tondowulan, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang (Foto : Rohmadi/TIMES Indonesia)
Endang Sulastri (45) saat menunjukan furniture dari tanah liat yang ia buat di rumahnya Dusun Mambang, Desa Tondowulan, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang (Foto : Rohmadi/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Dengan tangan kreatif, Endang Sulastri (45) mampu membuat tanah liat yang tidak berharga menjadi sebuah produk kerajinan tangan yang bernilai ratusan ribu rupiah.

Tanah liat yang bagi masyarakat umum tidak terjamah, ketika sudah ia pegang akan menjadi beberapa produk kerajinan bernilai. Seperti pot bunga, asbak, gerabah dan beberapa produk lainnya. Enang mengaku, keterampilan yang ia miliki ini sudah terasah sejak kecil. Ketika itu, ia membantu ibunya membuat kerajinan lalu dijajakan.

Advertisement

"Saya bekerja sudah puluhan tahun, atau sejak masih Sekolah Dasar (SD). Waktu itu hanya membantu ibu. Setelah itu baru saya meneruskan usahanya sampai sekarang," katanya, Minggu (20/6/2021).

Endang yang merupakan warga Dusun Mambang, Desa Tondowulan, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang ini, memproduksi beberapa furniture ini di rumahnya.

Endang Sulastri b

Rumahnya cukup sederhana, hanya dinding kayu beralaskan tanah, seperti rumah tua zaman dulu. Sebelum masuk ke dalam rumahnya, di depan halaman rumah terdapat tumpukan puluhan gerabah hasil kerajinannya yang diletakkan di samping kandang ayam.

Dengan bahan utama tanah liat, Endang mengaku, usahanya ini naik turun. Karena harga jual produknya juga tidak terlalu mahal

"Memang tidak terlalu mahal, karena bahan tanah liat dan pasir. Setelah itu dibentuk dan ditunggu sampai matang," ungkapnya.

Puluhan tahun menekuni sebagai produsen furniture ini, Endang mengatakan omset pendapatan hasil jualannya bisa mencapai Rp 1 Juta hingga Rp 1,5 juta, dengan harga pasaran penjualan tiap produk yang dihasilkan, mulai dari harga Rp 3 ribu hingga Rp 7 ribu rupiah.

Meskipun tidak besar, Endang mengaku penghasilannya selama ini cukup dan tetap bisa bertahan. Produk yang ia buat biasanya dijual ke beberapa penjual di area Jombang, Mojokerto dan Surabaya. "Cukup untuk kehidupan sehari-hari," katanya.

Setiap hari, ia menyempatkan waktu untuk mencari tanah liat kemudian memproduksinya menjadi benda bernilai. Sehari ia bisa membuat 10 sampai 20 furniture yang ia stok dirumahnya, selain dari pesanan. Produktif setiap hari tidak membuat Endang tenang di zona nyaman. Ia saat ini masih belajar untuk memainkan media sosial untuk mempromosikan produknya.

"Ya semoga produk saya ini bisa terjual luas dan semakin banyak yang minat. Apalagi sekarang ini masih belajar sosmed. Sebelumnya tidak tau untuk berjualan online," tukasnya.

Terlebih saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid 19. Sedikit banyaknya, ia mengaku usaha kerajinan tangan tanah liat miliknya sempat mandek karena pesanan menurun. Namun, untuk tetap bertahan, ia biasanya tetap melakukan produksi meski pesanan menurun. "Sempat sepi, tapi sekarang beberapa bulan terkahir ya lumayan lah meskipun tidak banyak. Semoga cepat selesai saja kondisi seperti ini biar bisa produksi seperti biasa lagi," ungkap Endang Sulastri.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES