Ekonomi

Tukang Jahit Keliling di Probolinggo Mampu Bertahan di Tengah Pandemi

Kamis, 01 Juli 2021 - 13:30 | 111.10k
Jasa jahit keliling menjadi penyelamat perekonomian Nanang selama pandemi covid19 melanda. (FOTO: Happy/TIMES Indonesia)
Jasa jahit keliling menjadi penyelamat perekonomian Nanang selama pandemi covid19 melanda. (FOTO: Happy/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Disaat usaha lain banyak yang berguguran karena pandemi covid-19. Usaha penjahit keliling milik lelaki Probolinggo, Jawa Timur, justru banjir order. Inisiatif untuk keliling menjajakan jasa menjahit membuatnya bisa bertahan di tengah melemahnya perekonomian.

Usaha penjahit keliling itu dilakoni oleh Nanang Kosim, lelaki asal Gang Siam, Kebonsari Kulon, Kanigaran, Kota Probolinggo, Jawa Timur. Saat pandemi menerjang dua tahun silam, usaha menjahit miliknya ikut terdampak. Ditandai dengan berkurangnya omzet secara drastis.

Advertisement

Nanang kemudian berusaha mencari jalan keluar. Salah satunya dengan membuat masker kain. Namun tak lama berjalan, usaha itu juga lesu. Lantaran banyak penjahit lain yang juga membuat masker kain. Hingga akhirnya usaha itu juga terhenti.

“Lihat-lihat di yutub, akhirnya nemu inspirasi buat gerobak penjahit keliling ini,” katanya, Kamis (1/7/2021).

Salah satu mesin jahit butut kesayangannya pun dirombak. Agar bisa dibawa berkeliling menggunakan motor bebek miliknya. Sejauh ini, Nanang mulai berkeliling dari rumahnya sekitar pukul 08.00 pagi, sampai sekitar pukul 14.00 atau bahkan sampai pukul 17.00 setiap harinya.

Penjahit Keliling Probolinggo aMengerjakan pesanan pelanggan di tepi jalan, jadi keuntungan tersendiri bagi Nanang. (FOTO: Happy/TIMES Indonesia)

“Alhamdulillah, hasilnya lumayan, sehari bisa mendapat penghasilan antara Rp 80 sampai Rp 100 ribu. Dari pada diam saja di rumah, tidak ada penghasilan,” ujarnya.

Untuk menunjang usaha jahit kelilingnya itu, Nanang membuat unggahan di jejaring sosial facebook. Lengkap dengan nomor whatsapp yang bisa dihubungi untuk mendapatkan jasanya. Dalam dua pekan, jasa jahit keliling yang digeluti Nanang banjir orderan.

Ongkos permak pakaian yang dipatok Nanang pun terbilang cukup murah dan terjangkau. Mulai dari Rp 5 ribu, sampai yang paling rumit Rp 30 ribu. “Kalau untuk membuat baju, atau permak yang sangat rumit, kadang saya bawa ke rumah. Besoknya baru saya antar,” sebutnya.

Jasa jahit keliling Nanang pun mendapat respon positif dari warga. Samuel, warga Sukabumi mengaku sangat terbantu dengan adanya jasa jahit keliling ini.

“Saya baru tahu tadi waktu lewat sini. Makanya saya coba datangi, dan ada nomor yang bisa dihubungi. Sangat terbantu sekali. Karena kan bisa dipanggil ke rumah. Juga bisa ditunggu. Dari pada harus keluar rumah,” ujarnya.

Penjahit Keliling Probolinggo bSehari omzet Nanang berkisar antara Rp 80 sampai Rp 100 ribu. (FOTO: Happy/TIMES Indonesia)

Ummi, salah satu pemakai jasa penjahit keliling yang dilakoni Nanang juga mengaku sangat terbantu. Lantaran dirinya tak perlu lagi bingung mencari penjahit. Apalagi di musim pandemi covid-19 seperti saat ini.

“Enak aja ya mas, bisa dipanggil ke rumah. Bisa ditungguin juga. Tapi ya pesan melalui Whatsapp dari malam sebelumnya. Harganya pun murah,” ujarnya.

Saat menjajakan jasa, Nanang juga menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menjauhi kerumunan. Dengan usaha kreatif dengan menjadi penjahit keliling dan semangat juangnya yang tinggi, Nanang hanya berharap bisa menghidupi keluarga kecilnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES