Ekonomi

Kisah Peserta Program YESS Asal Malang, Merintis Usaha Minuman Botanikal

Senin, 19 Juli 2021 - 19:28 | 132.46k
Rika Hernawati, peserta Program YESS asal Desa Sukopuro, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang. (FOTO: Rika Hernawati for Polbangtan Malang)
Rika Hernawati, peserta Program YESS asal Desa Sukopuro, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang. (FOTO: Rika Hernawati for Polbangtan Malang)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, MALANG – Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng International Fund For Agriculture (IFAD) mencetak wirausaha milenial tangguh dan berkualitas melalui Program YESS (Youth Enterpreneurship and Employment Support Services). Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur adalah salah satu wilayah yang terpilih sebagai lokasi Program YESS. 

Program kewirausahaan ini akan merangkul setidaknya 320.000 pemuda. Mereka akan terfasilitasi melalui Program YESS. Salah satunya adalah Rika Hernawati, peserta Program YESS asal Desa Sukopuro, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang. Rika merupakan pengusaha minuman botanical dengan produk unggulan kunyit asam. 

Advertisement

“Saat pandemi ini kan membutuhkan minuman herbal, jadi saya terus berproduksi untuk memenuhi permintaan konsumen,” kata Rika saat ditemui tim mobilizer Kabupaten Malang, Senin (19/7/2021).

Rika menjelaskan produk yang dibuatnya sedang dalam tahap uji BPOM-MD dan halal. Dijadwalkan bulan depan izin itu sudah turun, sehingga bisa meningkatkan kepercayaan customer terhadap produk yang dibuatnya. 

“Untuk perizinan kami sudah mengurusnya, termasuk BPOM, dan Halal, harapannya dengan itu customer akan lebih percaya produk yang saya buat,” kata Rika. 

Produk yang dijualnya tidak mengandung bahan pengawet dan pemanis buatan. Rika memastikan minuman botanical yang dinamai Mandato ini benar-benar minuman herbal yang baik untuk kesehatan dan imunitas tubuh.

Polbangtan Malang

Produk minuman yang dihasilkan Rika, peserta Program YESS asal Kabupaten Malang. (FOTO: Rika Hernawati for Polbangtan Malang)

Rika yang terpilih menjadi CPCL Pprogram YESS, menceritakan awal mula usaha pembuatan minuman herbal. Ia mulai merintis usaha sejak 2019. Rika beralasan, sebagai ibu rumah tangga ia ingin mendapatkan penghasilan tambahan. 

"Dan saya juga ingin menantang diri saya sendiri, kalau perempuan meskipun tidak keluar rumah, bisa kok untuk berusaha,” ujarnya.
 
Rika berharap dengan adanya program YESS, ia mendapatkan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas dalam berjejaring sebagai upaya meningkatkan pemasaran produknya. 

Saat ini, produk yang dijual rika dibuat berdasarkan pesanan (made by order). Hal itu dilakukannya untuk menjaga kualitas produk. Selama satu minggu, ia mampu memproduksi 40-50 botol yang dipasarkan melalui marketplace baik facebook maupun e-commerce lainnya.

Upaya yang dilakukan Rika sebagai representasi generasi muda yang didukung dengan Program YESS tentu menjadi catatan positif. Mengingat saat ini, menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, jumlah pelaku pertanian semakin lama semakin menurun. Minat generasi muda terhadap pertanian kurang, karena dirasa tidak menarik dan tidak memberi masa depan yang menjanjikan. 

Hal tersebut merupakan tantangan Kementan untuk menggerakkan generasi milenial melirik sektor pertanian dengan berbagai program. Salah satunya adalah program regenerasi petani dengan mencetak petani milenial yang berjiwa wirausaha pertanian dan berdaya saing. Program tersebut adalah Program YESS.  

Dalam program YESS, dilakukan peningkatan kapasitas pemuda perdesaan menjadi wirausahawan muda pertanian yang mempunyai akses permodalan, akses pemasaran dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi kaum muda di wilayah perdesaan tersebut.

Senada dengan arahan Mentan SYL, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa petani milenial sangat potensial untuk melanjutkan pembangunan pertanian di Indonesia, karena mereka rata-rata cerdas, adaptif terhadap teknologi dan siap memasuki era pertanian 4.0. Mereka mampu menjadikan pertanian maju, mandiri dan modern dari hulu sampai dengan hilir. 

Dia mengatakan, upaya mencetak, memproses dan menjadikan pemuda perdesaan menjadi petani milenial, seperti melalui Program YESS, diperlukan dukungan dan sinergitas berbagai elemen, salah satunya adalah mengoptimalkan BPP menjadi pusat penggondokan petani milenial. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES