Ekonomi

IKM Gresik Produksi Tepung Porang, Berhasil Diekspor ke China

Rabu, 20 Oktober 2021 - 20:44 | 50.49k
Tepung porang saat diangkut ke truk untuk diekspor (FOTO: Akmal/TIMES Indonesia)
Tepung porang saat diangkut ke truk untuk diekspor (FOTO: Akmal/TIMES Indonesia)
Kecil Besar

TIMESINDONESIA, GRESIK – Industri Kecil Menengah Gresik (IKM Gresik) di Desa Domas Kecamatan Menganti memproduksi tepung porang untuk diekspor ke China.

Permintaan global terhadap produk turunan umbi porang sangat tinggi dengan pertumbuhan mencapai 23,35%. Adapun tiga besar negara tujuan ekspor porang, yaitu RRT, Thailand dan Malaysia.

Advertisement

Direktur PT Hayumi Agro Indonesia Halim Wibowo mengatakan, sejak tahun 2018 perusahaannya fokus dalam produk turunan umbi porang. Awalnya berbentuk chips.

"Namun kali ini tepung porang karena dinilai lebih bagus pasarnya. Setiap bulan kami kirim 60 ton," katanya, Rabu (20/10/2021).

Karyawan-saat-memproduksi-porang-jadi-tepung-2.jpgKaryawan saat memproduksi porang jadi tepung (FOTO: Akmal/TIMES Indonesia)

Halim menyatakan, produknya sudah mengantongi sertifikat Hazard Analysis Critical Control Points (HACCP), sehingga dapat memberikan jaminan kepada konsumen bahwa produksi pangan aman.

Dia melanjutkan, untuk dapat menjadi tepung porang kualitas ekspor, umbi porang harus melalui berbagai tahapan. Awalnya dicuci bersih, kemudian setelah dipotong, dimasukkan kedalam mesin pengering.

"Lalu porang dibuat chips dan setelah kering giling dengan hummer mill atau mesin penghalus sehingga menjadi tepung," tambahnya.

Sementara itu, Plt Direktorat Jendral Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA), Kemenperin RI, Reni Yanita menyatakan jika peluang olahan porang di pasar luar negeri sangat besar.

Maka dari itu, dia mendorong IKM untuk memproduksi umbi porang menjadi tepung. Selain untuk bahan baku industri pangan, tepung porang juga dipakai bahan baku kosmetik dan industri kimia.

"Kelabihanya tepung porang ini bisa jadi bahan baku industri pangan, kosmetik dan bahan kimia obat-obatan. Umbi porang mengandung glukomanan yang memiliki nilai ekonomis tinggi," ujarnya.

Meski begitu, masih ada sejumlah tantangan dalam industri ini yakni penawaran dan permintaan porang dari petani. Dia berharap kedepan, produktivitas porang bisa meningkat sehingga bisa memenuhi kebutuhan industri. 

"Memang tantanganya ya di supply and demand, tapi kalau berbasis pertanian petani kami terus edukasi peningkatan produktivitas porang sehingga suplay ke industri lancar, tentu ini harus kolaborasi," tutup Plt Dirjen IKMA Kemenperin RI saat lepas ekspor tepung porang hasil IKM Gresik. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES