UB Produksi Melon Premium Berbasis IoT dengan Sistem Irigasi Tetes, Sekali Panen Capai 1 Ton

TIMESINDONESIA, MALANG – Universitas Brawijaya (UB) mengembangkan budidaya buah melon berbasis Internet of Things dengan sistem irigasi tetes atau drip irrigation. Buah yang dihasilkan merupakan buah pilihan yang terkategori buah kelas premium.
Teknologi drip Irrigation merupakan salah satu bentuk pertanian presisi yang menggunakan metode penyiraman bermodelkan sistem tetes (drip) yang dikendalikan berdasarkan kadar air dari media tanam.
Advertisement
Drip Irrigation System Berbasis IoT tersebut merupakan hasil inovasi dari Eka Maulana, ST., MT., M.Eng - UB Tech bersama tim ATP UB yang saat ini sedang diterapkan pada kebun Melon di Agro Techno Park Jatikerto Kabupaten Malang.
"Secara logika ketika tanah kering maka sistem drip ini aktif. Berapa kadar air dalam media itu kapan sistem drip itu aktif itu data dan informasi terkait mekanisme dikirim melalui koneksi IoT. Secara prinsip yang sudah diterapkan air dengan tambahan nutrisi saja," kata Eka.
Eka menjelaskan sistem tersebut tidak hanya bisa digunakan untuk irigasi tapi bisa digunakan untuk deteksi lain termasuk kebutuhan nutrisi , pencahayaan, suhu, serta kelembaban greenhouse kebun Melon tersebut.
"Dalam prosesnya, sistem drip irrigation tersebut bekerja sesuai dengan kebutuhan nutrisi masing-masing tanaman yang akan diairi. Jadi bukan sekedar dari seberapa banyak dia mengairi tanaman tapi disesuaikan dengan usia tanaman. Pengendalian sistem ini termonitor dari segi waktu dan variabel data yang sudah terekam dengan baik," kata Eka.
Eka mengatakan teknologi ini untuk menghasilkan buah melon yang seragam baik rasa maupun ukuran. Pihaknya mengintegrasikan dengan IoT sehingga bisa terjamin nutrisi dan air pada tanaman melon.
"Metode media tanam ada dua teknik yakni teknik analog dan digital. Teknologi ini kita kembangkan alogaritmanya. Kita terapkan masif di tempat lain juga, misalnya di daerah Mulyoagung Dau," paparnya.
Sementara itu, Manager Pertanian dan Pengembangan ATP Suyadi, SP.MP mengatakan proses pemberian nutrisi melalui air yang dialirkan ke media pada tanaman secara berkala tersebut diberikan sesuai dengan kebutuhan tanaman.
"Dalam sehari bisa dilakukan sebanyak 5 sampai 10 kali. Sehingga dengan teknologi itu kita tidak perlu secara manual memberikan nutrisinya. Bisa ditinggal untuk mengerjakan pekerjaan yang lain, karena secara otomatis akan menyalakan mesin drip dan mengaliri nutrisi ke media tanam sesuai dengan kebutuhan tanaman," ungkapnya.
Suyadi mengaku dengan IoT mempermudah pekerjaan, karena secara otomatis mesin akan menyala ketika media tanam sudah membutuhkan nutrisi.
"Sehingga tidak sampai terjadi kekurangan nutrisi. Karena jika kita manual, maka kita masih menggunakan insting saja kapan tanaman membutuhkan nutrisi," ujarnya.
Penerapan sistem drip tersebut ternyata memberikan hasil maksimal pada tanaman melon.
"Hasil buahnya bisa lebih bagus dan ideal, sebab ketersediaan nutrisinya stabil. Karena jika nutrisinya tidak stabil maka perkembangan buah melon tidak optimal, buah bisa pecah atau tingkat kemanisan akan rendah," katanya.
Suyadi menambahkan, Melon yang dibudidayakan dengan menggunakan sistem drip irrigation tersebut berkualitas premium mulai dari rasa, net atau kulit berjaring yang tersusun rapi, dan berat yang ideal dibandingkan melon yang konvensional.
"Pasarnya ekslusif jadi memang rasa pasti berbeda dengan yang dijual pada pasar konvensiaonal. Di Jatikerto ada beberapa jenis dari yang jenis rock, golden, dan honey," tukasnya.
Suyadi menegaskan dengan teknologi, petani dapat mengembangkan budidaya pertanian tanpa mengedepankan insting, namun mendeteksi kelembabannya. "Hasilnya akan seragam jika stabil," imbuhnya.
Agro Techno Park Jatikerto milik UB ini kini terus mengembangkan budidaya buah melon premium dengan memanfaatkan IoT dan sistem irigasi tetes. Buah melon yang ditanam di atas lahan 300 meter persegi ini setiap panen dapat mengumpulkan 1 ton buah melon. Untuk distribusi, pihaknya bekerjasama dengan Happy Tani. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Irfan Anshori |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |