
TIMESINDONESIA, NGAWI – Alpukat termasuk salah satu buah yang cukup populer. Jenis buah yang memiliki ciri berdaging lunak dan memiliki rasa yang khas ini sangat mudah ditemukan. Baik itu di pasar, atau di toko buah-buahan. Namun tahukah, budidaya buah alpukat termasuk memiliki peluang yang menjanjikan. Potensi pasarnya masih terbuka lebar.
Tanaman alpukat bisa hidup dan tumbuh dengan baik di dataran tinggi atau rendah. Perawatannya juga cukup mudah. Masa produktif pohon alpukat juga tergolong lama. Dengan perawatan maksimal, pohon alpukat tetap produktif belasan hingga puluhan tahun lamanya.
Advertisement
Seperti penuturan pembudidaya sekaligus pembibit alpukat di Ngawi. Dia Triyono, warga Desa Hargomulyo, Ngrambe, Ngawi. Ditemui di rumahnya, Triyono membagikan pengalaman sukses budidaya dan pembibitan alpukat.
“Buah siap konsumsi seperti alpukat peluangnya masih bagus, sampai kapanpun tetap laku. Di lain sisi, perawatannya juga mudah,” kata Triyono kepada TIMES Indonesia, Kamis (21/10/2021).
Triyono menjelaskan, untuk perawatan tanaman alpukat, pembudidaya hanya perlu memperhatikan tiga hal. Yakni, pengairan, pemupukan, dan penanggulangan hama. Ketiga perlakuan ini apabila dilakukan secara cukup dan sesuai kebutuhan tanaman, pohon alpukat akan cepat berbuah dan memiliki masa produktif yang lama.
Triyono pembudidaya dan pembibit buah alpukat di Ngawi. (Foto: M.Miftakul/TIMES Indonesia)
"Pengalaman saya, dari bibit setinggi 50 sentimeter, hanya butuh dua tahun sudah berbuah," paparnya.
Saat masa awal berbuah, biasanya pohon alpukat hanya mengeluarkan beberapa buah saja. Namun jangan khawatir, menurut Triyono, dalam satu musim berbuah berikutnya, pohon alpukat bisa dipanen hingga tiga kali asal nutrisi tanah bagus. Terlebih untuk pohon yang sudah berusia 5 - 6 tahun, satu pohon alpukat bisa menghasilkan hingga 4 kwintal buah dalam satu musim.
Untuk saat ini, harga satu kilogram buah alpukat berkisar dari belasan hingga puluhan ribu rupiah tergantung jenisnya. Harga itu untuk jenis buah alpukat dengan varietas unggul.
Triyono sendiri memiliki ratusan bibit dari belasan jenis alpukat dengan varietas unggul dan populer bagi penikmatnya. Diantaranya yang dia sebutkan, yakni Miki, Aligator, Kendil, Markus, Non Biji, Hass Australia, Mentega, Mentega Jumbo, Red Vietnam, dan jenis Wurtz.
Ratusan bibit alpukat siap tanam dari berbagai jenis di pekarangan Triyono. (Foto: M.Miftakul/TIMES Indonesia)
"Harga bibit rata-rata mulai dari Rp30 ribuan. Yang paling mahal Rp100 ribu yang jenis Hass. Bibitnya produksi sendiri dan semua sudah siap tanam," ucapnya.
Lebih lanjut, Triyono juga membagikan tips agar pohon alpukat yang baru tanam bisa cepat berbuah. Yakni dengan pemberian pupuk kandang sebagai dasaran pohon diberikan dua kali dalam setahun. Selain itu juga diimbangi dengan pemberian pupuk kimia yang memiliki kandungan kalium dan phospat tinggi untuk disemprotkan. "Itu untuk memancing buah agar cepat keluar," ujarnya.
Tertarik untuk budidaya buah alpukat? Tanaman jenis ini mudah dalam perawatan dan cocok untuk menjadi usaha sampingan. Selain itu, ceruk pasar buah alpukat juga masih potensial. "Jangan takut tidak laku, kebutuhan buah ini masih tinggi," pungkas Triyono, salah satu pembudidaya dan pembibit buah alpukat di Ngawi. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sholihin Nur |